Jujur saja, terkadang para wanita lebih menyukai pria yang berpostur tinggi ketimbang pria yang berpostur pendek. Namun, ternyata memiliki tubuh pendek tidak selalu harus dipandang sebelah mata. Sebab, para pria bertubuh pendek pun memiliki serangkaian keuntungan, khususnya dalam pernikahan. Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti dari New York University, Amerika Serikat pada tahun 2014 lalu, mencari kaitan antara tinggi badan pria dan hubungan pernikahan mereka. Hasilnya, para ahli menyatakan bahwa pria dengan tinggi badan di bawah 173 cm memiliki 32 persen kecenderungan untuk tidak bercerai ketimbang pria yang lebih tinggi. Menurut para peneliti, kecenderungan ini kemungkinan terjadi lantaran faktanya pria yang memiliki tinggi badan yang cenderung pendek biasanya menikah lebih lambat. "Jika hubungan memakan waktu lebih lama bagi pria bertumbuh pendek, maka mereka biasanya memasuki pernikahan dengan dasar yang lebih kuat," ujar Abigail Weitzman, Ketua Penelitian. Lalu, kiat apa yang bisa diperoleh dari para pria yang tidak terlalu tinggi ini? Jangan terburu-buru untuk menikah. Sebab, menurut penelitian yang dilakukan oleh para ahli di University of Texas, 60 persen pernikahan yang dimulai sebelum usia 20 tahun berujung pada perceraian. Sementara itu, pernikahan yang dimulai pada usia di atas 22 tahun memiliki kecenderungan 44 persen berujung perceraian.
Selain itu, para pria yang berpostur tubuh pendek biasanya berumur lebih panjang. Sebuah studi tahun 2014 yang dipublikasikan pada jurnal PLOS One menemukan bahwa pria yang berpostur tubuh lebih pendek memiliki usia harapan hidup yang lebih panjang.
Untuk meneliti, para ahli mengambil contoh dari 8.000 pria Jepang-Amerika berusia 40 tahun. Mereka menemukan bahwa pria yang lebih tinggi cenderung meninggal lebih cepat, dengan beberapa faktor seperti indeks massa tubuh dan kondisi kronik. Para peneliti menemukan bahwa para pria yang lebih pendek memiliki gen yang terkait dengan usia lebih panjang.