Beberapa tahun belakangan, perubahan iklim merupakan isu hangat. Banyak orang membincangkan fenomena yang dirasakan seluruh tempat di bumi dan penduduknya.
Namun demikian, masih ada beberapa pihak yang skeptis atau masih ragu-ragu tentang kebenaran perubahan iklim.
Studi yang dipimpin oleh Dan Kahan menanyakan sembilan pertanyaan pada 2.000 responden tentang cara pikirnya perihal iklim.
Rata-rata orang skeptis dengan perubahan iklim menjawab dengan benar sebanyak 4,5 pertanyaan. Sementara orang yang yakin dengan perubahan iklim justru menjawab 4 pertanyaan dengan benar.
Satu pertanyaan yang membedakan skor tersebut ialah tentang kepercayaan bahwa perubahan iklim meningkatkan risiko kanker kulit. Orang skeptis menjawab bahwa perubahan iklim belum tentu meningkatkan risiko kanker kulit. Sedangkan orang yang percaya perubahan iklim, menyatakan kesetujuannya bahwa perubahan iklim meningkatkan risiko kanker kulit.
“Posisi aau cara pandang seseorang terhadap perubahan global menyampaikan jati diri sebenarnya. Selain itu juga dipengaruhi status serta budaya,” papar Kahan.
Penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Advances in Political Psychology.