Perangi Penyebaran Terorisme, Perubahan Pengajaran Agama Diperlukan

By , Senin, 23 Februari 2015 | 06:45 WIB

Imam Besar Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, menyerukan perubahan secara radikal atas pengajaran agama untuk memerangi penyebaran ekstrimisme di negara-negara Islam. 

Syeikh Ahmed al-Tayib mengatakan hal tersebut, Minggu 22 Februari, dalam konferensi kontraterorisme di Mekkah, Arab Saudi.

Menurutnya terorisme terkait dengan interpretasi yang salah atas Quran dan ajaran Nabi Muhammad.

"Harapan satu-satunya bagi Bangsa Islam untuk memulihkan persatuan adalah mengatasi di sekolah-sekolah dan universitas-universitas kecenderungan ini, yang menuduh umat Islam kafir," katanya seperti dikutip kantor berita AFP.

Namun al-Tayib tidak merujuk pada yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS dengan menyebut 'kelompok-kelompok teroris' yang memilih praktek buas dan biadab.

Konferensi selama tiga hari di Mekkah ini dilaksanakan oleh Liga Muslim Dunia, yang terdiri dari organisasi nonpemerintah, dan dihadiri ulama-ulama senior dari berbagai negara Islam.

Pekan lalu, dalam konferensi memerangi ekstrimisme di Washington, Menteri Luar Negeri Mesir, Sameh Shoukry, mengumumkan Al-Azhar akan memperluas upaya pengajaran toleransi Islam secara global.

Al-Azhar—yang berawal dari masjid dan kini memiliki universitas—merupakan lembaga terkemuka Islam Sunni terkenal di dunia yang mengajarkan studi-studi Islam, antara lain Syariah Islam.