Berbagi Kisah 200 Tahun Gelegar Gunung Tambora

By , Jumat, 6 Maret 2015 | 10:50 WIB

Indonesia memiliki ragam budaya yang tak pernah habis rasanya untuk dibicarakan. Berbagai daerah memiliki budaya yang berbeda dan selalu menarik perhatian luar. Keindahan alamnya pun menyapa para pelancong luar untuk datang ke Indonesia. Keindahan laut, gunung, air terjun, sudut perkotaan yang tidak ada habisnya untuk diperbincangkan.

Berbicara keindahan alam, tentu yang satu ini tidak kalah menarik diantara gunung lain di Indonesia. Tercatat sebagai letusan terdahsyat sepanjang sejarah Indonesia, menggema letusan hingga ke berbagai daerah barat dan dampak global cuaca yang dirasakan hingga Amerika dan Eropa.

Ya! Gunung Tambora. 200 tahun lalu memiliki ketinggian 4.000 mdpl, namun setelah terjadi letusan hebat itu, Tambora kehilangan sepertiga tubuhnya menjadi 2.851 mdpl.

Setelah letusan hebat itu terjadi, banyak cerita peninggalannya yang sangat menarik. Seperti ditemukannya sejumlah uang berserakan, beberapa keris dijalan tentu pada zaman VOC lalu. Batu-batuan apung yang terhempas ke laut dan darat. Betapa mahadahsyatnya letusan tersebut.

Siluet pendaki di puncak Gunung Tambora berketinggian 2.850 meter. Gunung bertipe stratovolcano aktif ini terletak di Pulau Sumbawa, Indonesia dan pernah mengalami letusan mahadahsyat tahun 1815. (Firman Firdaus/National Geographic Indonesia)

Dalam rangka mempringati 1 Dekade National Geographic Indonesia, melakukan penjelajahan ke Gunung Tambora. Tentu, penjelajahan ini dimaksudkan untuk memaknai lebih dalam tentang budaya masyarakat setempat dan gunung api.

“Gunung sudah ada sebelum keberadaan kita di bumi, wajib bagi kita untuk menjaga keasriannya dengan tidak mencemari lingkungan. Serta memberikan informasi traveling tentang gunung Tambora”, ucap Didi Kaspi Kasim, Editor-in-Chief National Geographic Indonesia dan National Geographic Traveler.

Pengunjung menikmati matahari tenggelam di Teluk Bima. Dengan bekal kamera Samsung NX1, saya mengabadikan keindahan senja nan cantik. (Dwi Oblo/National Geographic Indonesia)

Selain itu, Sumbawa dipandang dari sudut geografi memiliki posisi yang unik. “Sumbawa selalu terlewatkan oleh para pelancong bila menuju Flores melalui jalur Lombok. Sumbawa ini sangat berpotensi sebagai tempat wisata yang menarik seperti Sowa, Oi Bura dan lainnya. Namun belum tergarap serius”, kata Mahandis Yoanata Thamrin, pemimpin penjelajahan bertajuk "200 Tahun Gelegar Tambora - National Geographic Indonesia".

Tentu kurang sah bila anda para pecinta fotografi atau ingin mengetahui lebih lanjut cerita lebih lengkapnya. Tim National Geographic Indonesia akan berbagi cerita dalam ekspedisi Tambora 200 pada 7 Maret 2015 di acara Pameran  Fotografi Focus Expo 2015 di Jakarta Convention Center. Pukul 9.00 - 10.00 WIB dan 14.00 - 15.00 WIB. (Info pendaftaran dapat diketahui melaui tautan ini).

Tidak hanya bercerita pengalaman serunya namun berbagi keseruan saat pengambilan gambar langsung di Tambora yang sangat menarik bagi pecinta fotografi. Sangat disayangkan sekali bila sahabat tidak  hadir dalam acara ini. Mari tambah pengetahuan, Sahabat!