Dua Kabupaten di Pulau Flores, NTT Diguncang Gempa 7,1 SR

By , Sabtu, 28 Februari 2015 | 08:00 WIB

Kepala Stasiun Geofisika Kelas 1 Kupang Sudaryono mengatakan, gempa pertama terjadi di Kabupaten Flores Timur dengan kekuatan 7,1 SR sekitar pukul 20.45 Wita. Gempa berlokasi di 7,55 Lintang Selatan dan 122,60 Bujur Timur dengan kedalaman 572 kilometer. Pusat gempa berada di 104 kilometer barat laut Flores Timur. Sementara itu, gempa kedua terjadi pada pukul 21.45 Wita. Pusat gempa berlokasi di 7,55 Lintang Selatan dan 122,60 Bujur Timur. Gempa tersebut berkekuatan 7,1 SR dan berada di kedalaman 572 kilometer. Pusat gempa terletak di laut, sekitar 113 kilometer utara Ruteng, Kabupaten Manggarai. "Gempa yang tercatat di kita hanya sekali. Namun, efek gempanya terasa seperti dua kali karena dipengaruhi efek penjalaran gelombang gempa bumi di permukaan. Saat ini, kita sedang mencari informasi akibat efek gempa tersebut," ujar Sudaryono.Sementara itu, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, gempa 7,1 SR yang terjadi pada pukul 20.45 WIB dirasakan sedang di beberapa wilayah timur Flores Timur bagian utara, seperti di Sikka dan Kupang. Masyarakat di Kabupaten Flores Timur, Kota Mataram, dan sebagian Bali merasakan guncangan gempa lemah. "Belum ada laporan kerusakan dan korban jiwa. Kondisi masyarakat telah normal kembali," kata Sutopo dalam siaran persnya, Jumat. !break!

Dampak gempaMenurut dia, gempa 7,1 SR termasuk gempa berintensitas cukup besar. Namun, karena pusat gempa yang dalam, yaitu 572 km, kejadian ini diperkirakan tidak akan memberikan dampak yang merusak. Dia melanjutkan, lokasi gempa merupakan zona sesaran aktif yang berada di sebelah utara Pulau Flores. Sesaran tersebut mengalami perpanjangan hingga di sebelah timur laut Bali yang dikenal sebagai Flores back arc thrust (sesaran naik belakang busur kepulauan Flores). "Aktivitas dari sesaran naik belakang busur kepulauan inilah yang menyebabkan gempa bumi juga banyak terjadi di utara kepulauan Sumbawa hingga Flores," urainya. Sutopo mengatakan, ancaman gempa bumi di wilayah NTT berada di selatan dan utara. Distribusi gempa yang terjadi di selatan Sumbawa dan sekitarnya merupakan akibat dari aktivitas di zona subduksi lempeng Indo-Australia yang menghunjam di bawah lempeng Eurasia. Sementara itu, yang terjadi di bagian utara adalah gempa dari aktivitas sesaran aktif Flores back arc thrust"Untuk itu, masyarakat diimbau untuk selalu meningkatkan kewaspadaannya. Gempa bumi tidak dapat diprediksi kapan dan di mana. (Gempa) secara pasti akan terjadi," tandasnya.