Para ahli mengungkap, seiring peningkatan penggunaan dan budidaya ganja yang juga didukung legalisasi di beberapa wilayah dapat menyebabkan alergi pada tumbuhan ini bertambah. Ada kemungkinan orang mengalami alergi terhadap serbuk sari tanaman maupun asap yang dihasilkan dari pembakaran ganja.
“Meski relatif jarang, alergi yang disebabkan terpapar ganja menunjukkan adanya peningkatan,” papar para ahli dalam jurnal Annalis of Allergy, Asthma & Immunology seperti dikutip dari Livescience.
Sementara menurut Dr. Purvi Parikh, ahli imunologi dari Allergy & Asthma Network, ada kemungkinan orang yang mengidap alergi ganja tidak melapor. ”Dengan peningkatan penggunaan ganja dan legalisasi di banyak negara, maka alergi ganja akan semakin mungkin terjadi,” ujar Parikh.
Lantas, seperti apakah orang yang alergi ganja? Orang yang alergi serbuk sari atau asap dari ganja akan mengidap gejala seperi pilek, radang hidung, batuk atau bersin.
Bagi pengguna ganja, tanaman ini juga dapat menyebabkan reaksi alergi. Seperti pot, tempat tumbuhan ini tumbuh dapat ditumbuhi jamur, papar Parikh.