Setelah terpisah selama 90 tahun, akhirnya kisah anjing Jepang yang setia, Hachiko, kembali dipertemukan dengan tuannya yaitu Profesor Hidesaburo Ueno, dosen teknik pertanian di Universitas Imperial Tokyo (kini Universitas Tokyo atau Todai).
Pertemuan itu ditandai dengan peresmian patung Hachiko bertemu Ueno, di halaman Todai Minggu (8/3).
Ini adalah kisah nyata masa lalu di Tokyo. Profesor Ueno memiliki seorang anjing sangat setia. Namun, saat mengajar Profesor Ueno mendadak terkena serangan jantung dan meninggal pada 1925 atau 90 tahun lalu.
Karena meninggal, Ueno tentu saja tidak pulang lewat stasiun kereta api Shibuya Tokyo. Padahal, Hachiko selalu setia menunggu.
Selama 10 tahun setelah Ueno meninggal, Hachiko dengan setia setiap hari nongkrong di depan Stasiun Shibuya menantikan Ueno pulang. Sampai akhir hayatnya pada 1935, Hachiko akhirnya meninggal dunia.
Kesetiaannya itulah yang menjadi alasan patung Hachiko dibuat di depan stasiun kereta api Shibuya. Hachiko diperlihatkan duduk menghadap pintu ke luar stasiun kereta api Shibuya yang juga ada Pos Polisi (Koban) di sana.
Kisah sedih dan sekaligus kesetiaan Hachiko bahkan dibuatkan film oleh Jepang dan beberapa tahun lalu dibuatkan pula versi Amerika dalam bahasa Inggris yang dibintangi aktor Richard Gere.
Untuk menutup kesedihan tersebut, sekaligus memperingati 90 tahun Profesor Ueno yang meninggal pada 1925, kemarin (8/3) diresmikanlah patung bersama, Hachiko dengan bahagia menyambut pulang tuannya.
Patung ini dibuat atas pengumpulan dana bersama, antara pribadi warga Jepang dan beberapa sponsor perusahaan Jepang dengan nilai sekitar 10 juta yen. Patung perunggu tinggi sekitar 1,9 m, dan dengan berat sekitar 280 kg.
"Banyak anak muda Jepang yang masih belum tahu kisah Hachiko ini, padahal dia sangat populer di dunia. Ini perlu dilestarikan agar lebih banyak orang lagi yang mengetahui hal kesetiaan ini," tutur Ichinose Masaki, pencetus ide patung tersebut.