Indonesia ambil bagian dalam pemecahan Guinness World Records untuk Olahraga Intensitas Tinggi dengan Peserta Terbanyak dalam 24 Jam Olahraga yang dilakukan Herbalife.
Di Indonesia dilaksanakan di 23 kota melibatkan 28 ribu lebih peserta. Hal yang sama dilakukan warga di 81 negara lainnya. Pemecahan rekor dilakukan di jam yang sama yakni Sabtu (7/3) pukul 09.00 waktu setempat, mulai dari Auckland, Selandia Baru.
"Olahraga ini melibatkan nutrition club masing-masing kota yang dilakukan di lapangan, taman dan tempat umum lainnya," kata Country General Manager Herbalife Indonesia Andam Dewi di Jakarta, Sabtu pagi.
Kegiatan ini, akan mampu mendorong masyarakat sadar terhadap pentingnya gaya hidup sehat dengan berolahraga dan asupan nutrisi yang tepat serta seimbang.
Andam menyebut, negara Asia lainnya, seperti India dilaksanakan di 40 kota. Di ibukota Korsel, Seoul diikuti lebih dari 1,000 peserta. Di Malaysia, sebanyak 19 kota telah mendaftarkan keikutsertaannya, dimana Kuala Lumpur saja akan diikuti seribu peserta. Di negara lain seperti Rusia, Italia, Norwegia, Turki dan Romania diikuti sekitar 1.000 orang.
Di Amerika Utara, lebih dari 150 lokasi akan menyelenggarakan kegiatan olahraga bersama, dengan kegiatan terbesar di Los Angeles, Chicago, New York, El Paso, dan Miami.
Di Puerto Rico, terdapat 6 grup yang telah mendaftar serta di Mexico terdapat lebih dari 20 kota akan berpartisipasi untuk kegiatan ini, termasuk Mexico City, Cuernavaca and Merida.
"Pusat dari kegiatan ini akan dilaksanakan di kantor pusat Herbalife LA Live yang berlokasi di pusat kota Los Angeles Amerika Serikat serta dipimpin langsung oleh Direktur Pendidikan Kebugaran Herbalife, Samantha Clayton, dengan jumlah peserta 3.000 peserta,' katannya.
Michael Johnson, Chairman dan CEO Herbalife mengatakan kegiatan ini juga untuk menggalang dana secara global bagi Herbalife Family Foundation dan Casa Herbalife.
"Selama ini kedua organisasi telah yang telah mendanai lebih dari 100 program kesehatan dan gizi di seluruh dunia untuk anak-anak di daerah yang kurang terlayani di seluruh dunia," katanya.