Planet Venus selama ini terkenal sebagai planet yang panas dan tertutu. Planet ini mempunya atmosfer dengan suhu mencapai 480°C, kaya akan CO2 dan awan sulfida, sehingga menjadikannya misterius. Tapi sebuah foto radar terbaru mengungkapkan, Planet Venus ternyata kaya akan gunung, perbukitan, dan kawah…Radar yang dimaksud adalah Green Bank Telescope (GBT) dan Arecibo Observatory, dua-duanya dikelola oleh National Science Foundation, Amerika Serikat. Gambaran Venus yang kaya anak gunung, bukit, kawah, adalah hasil pencitraan dua fasilitas mewah milik Amerika Serikat.
Meski demikian, dalam foto tersebut terbentang garis hitam yang hingga sekarang belum terpetakan alias sulit dicitrakan.
Wujud telanjang Venus itu dihasilkan dengan teknologi radar bistatik. Sinyal radar dipancarkan dari Arecibo Observatory, menembus ruang hampa dan atmosfer Venus, sampai di permukaan planet itu untuk kemudian dipantulkan kembali ke Bumi dan ditangkap GBT.
Sejatinya ini bukanlah hasil pencitraan yang pertama. Sebelumnya, dengan wahana Magellan milik Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pada tahun 1990-an dan wahana Poineer dan Venera milik Rusia, Venus telah berhasil dicitrakan. Yang membuat ini istimewa adalah citra ini merupakan yang pertama didapatkan langsung dari Bumi.
Beberapa astronom menyebut pencitraan wajah telanjang Venus ini sangat penting, terlebih sebagai sarana untuk membandingkannya dengan citra yang diperoleh para astronom terdahulu. Salah satu yang bisa diobservasi adalah perubahan fitur geologi. Dengan begitu, aktivitas geologi Venus bisa diketahui. Selain itu, citra ini tentu saja menambah wawasan tentang planet Venus.
“Dibutuhkan ketelitian untuk mencari bukti adanya perubahan, tetapi pekerjaan itu saat ini sedang dilakukan,” kata Bruce Campbell, ilmuwan senior dari Center for Earth and Planetary Studies di National Air and Space Museum di Washington, D.C.
Sementara itu, dengan membandingkan citra yang baru saja diperoleh dengan citra yang sudah ada akan membantu menunjukkan ikhwal proses alam yang terjadi di permukaan Venus. Kabarnya, kajian tentang ini akan dipublikasikan di jurnal Icarus.