Satonda adalah pulau vulkanik yang terbentuk akibat ledakan mahadahsyat Gunung Tambora tahun 1815 silam. Pulau kecil ini tidak hanya cantik dan memesona, tapi juga penuh dengan mitos serta legenda.
Konon, pendiri Kerajaan Bima berlabuh di Pulau Satonda dan bertemu dengan naga emas yang disebut-sebut reinkarnasi dewi dari Surga.
Keelokan Pulau Satonda nampaknya akan membuat Anda terkesima luar biasa. Bagaimana tidak? Bayangkan Satonda memiliki kaldera sedalam 1.000 meter dengan luas 3 x 2 kilometer. Sementara danau yang terbentuk pada Pulau Satonda juga tak kalah cantik. Terletak pada ketinggian 300 meter dari permukaan air laut, Anda dapat menyaksikan danau seluas 2 x 2 kilometer yang dikelilingi tebing terjal.
Dulunya, air pada Danau Satonda adalah air tawar. Namun, tsunami akibat letusan Gunung Tambora tahun 1815 membuat air di Danau Satonda menjadi asin. (Lihat video tentang Satonda dan Sumbawa via tautan ini dan di sini)
Satonda menjadi perpaduan alam yang sempurna. Di pulau ini, Anda dapat menemui beragam spesies burung langka, keindahan pesona alam yang tiada tara berbumbu sejarah.
Jika Anda seorang peneliti, Satonda menjadi destinasi yang pas. Satonda masih menyimpan berjuta misteri yang siap diungkap para ilmuwan. Bermacam-macam penelitian dapat dilakukan, seperti meneliti kandungan sedimen, mikrobiologi, biokarbonat, atau bahkan penelitian berbasis kimiawi.
Percaya atau tidak, di tepi Danau Satonda banyak bebatuan digantungkan pada pepohonan. Konon, barang siapa yang menggantungkan batu pada pohon di tepian Danau, keinginannya dapat terkabul. Bagaimana, Anda tertarik mengunjungi Pulau Satonda sekaligus memperingati 200 tahun meletusnya Gunung Tambora?