Pulau Rii Taa, Daya Tarik Baru Pariwisata NTT

By , Selasa, 17 Maret 2015 | 11:15 WIB

Selama ini petualangan wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara yang berwisata ke Pulau Flores selalu menuju ke Taman Nasional Komodo, di Kabupaten Manggarai Barat, Taman Wisata Alam 17 Pulau Riung di Kabupaten Ngada, Taman Nasional Kelimutu untuk melihat keajaiban danau tiga warna di kawah bekas letusan gunung berapi.

Selain itu, jika wisatawan mengunjungi pantai yang ada keunikannya, wisatawan itu mengunjungi pantai pink di kawasan Taman Nasional Komodo, pasir putih di dalam kawasan Taman Wisata Alam 17 Pulau Riung yang masuk dalam 10 Pantai Terindah di kawasan Asia Tenggara.

Selain itu ada juga pantai pasir putih di sekitar padang Savana Mausui di Kabupaten Manggarai Timur, pantai berpasir putih di Kabupaten Ende, pantai berpasir putih di Lembata, di Flores Timur dan juga di Pulau Alor. Tapi, belum begitu banyak wisatawan yang mengetahui keindahan Pulau Rii Taa, pulau berpantai pasir putih bercampur pink di Kabupaten Nagekeo.

Di sembilan kabupaten di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur memiliki pantai berpasir putih. Ini merupakan keunikan dan kekayaan pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pulau Rii Taa berada di Desa Tonggurambang, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT.

Keindahan pasir putih di Pulau Rii Taa di Desa Tonggurambang, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT. (Markus Makur/Kompas)

Wilayah Kabupaten Nagekeo memiliki banyak obyek wisata yang menarik. Salah satu tempat yang cukup menarik saat ini adalah obyek wisata Pantai Pulau Pasir Putih Rii Taa.Pulau Rii Taa unik karena menawarkan panorama pulau yang hanya dipenuhi hamparan pasir putih. Bahkan Pulau Pasir Putih Rii Taa berada di tengah laut.Ukuran pulau itu ketika air pasang, hanya sekitar 30 meter persegi. Tetapi kalau surut, pulau ini luasnya menjadi 20 hektar lebih. Lokasi pulau ini terpisah jauh dari daratan Mbay, ibu kota Kabupaten Nagekeo.Dengan  perahu milik para nelayan ke pulau ini bisa ditempuh dengan waktu kurang lebih 1 jam dari Pelabuhan Maropokot. Tahun-tahun terakhir, masyarakat setempat sangat meminati mengunjungi lokasi ini sekadar untuk bersantai.Bahkan pada waktu liburan panjang serta liburan-liburan keagamaan, warga lokal dan domestik selalu mengunjungi pulau ini untuk mandi, berjemur. Bahkan turis asing mulai mengunjungi pulau yang sangat indah dengan hamparan pasir putih. Sangat cocok untuk berjemur di pagi hari maupun pada sore hari. Dahulu kala, tempat ini ditumbuhi ilalang karena itu dinamai masyarakat Tonggurambang Rii Taa atau ilalang segar/mentah.

Sejak dipromosikan Pemkab Nagekeo tahun 2010, tempat ini ramai dikunjungi wisatawan setiap  minggu dan hari libur. Mereka sekadar datang untuk berjemur di matahari, tidak ada satu pun naungan di tempat itu.Toa Mualaf, Kepala Desa Tonggurambang kepada KompasTravel belum lama ini mengatakan Pemkab Nagekeo melalui instansi yang mengelola pariwisata merencanakan pembangunan pendopo kecil di Pulau Pasir Putih Rii Taa. Meski air pasang cukup tinggi, fasilitas itu tidak akan tergerus gelombang laut.“Masih bisa dibangun pendopo untuk wisatawan bersantai setelah mereka berjemuran di pantai, meski pun air  pasang laut tinggi. Kalau surut terjauh, pulau ini luasnya bisa mencapai 20 hektar,” jelasnya.Mualaf menjelaskan, apabila wisatawan menyewa perahu menuju ke Pulau Pasir Putih dengan carter senilai Rp 200.000 untuk pergi pulang.

Cara Menuju ke Pulau Rii TaaPerjalanan wisata ke Pulau Pasir Putih Rii Taa dimulai Kota Mbay menuju ke Pelabuhan Marapokot. Wisatawan yang datang secara rombongan atau berpetualang sendiri dapat menyewa perahu milik nelayan Maropokot.Ada dua jalur menuju ke Pulau tersebut. Pertama, untuk wisatawan dari arah Flores Timur berbelok di pertigaan Aegela menuju ke Kota Mbay. Kedua,  wisatawan dapat melalui jalur Pantai Utara dari Kabupaten Sikka melewati hamparan padang savana di sepanjang Pantai Utara menuju Kabupaten Ende.Begitupun dari arah Flores barat, wisatawan dapat melintasi dua jalur yaitu jalur pertama, melewati jalan negara, yakni di jalan tengah melewati Kabupaten Manggarai, Manggarai Timur dan Kabupaten Ngada. Kondisi jalan negara bagian tengah sangat bagus. Jalur kedua, melintasi jalan negara bagian utara, melewati Reo, Pota, Buntal, kawasan Taman Wisata Alam 17 Pulau Riung dan menuju ke Mbay.Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Nagekeo, Ndona Andreas Corsini kepada menjelaskan, selama ini potensi pariwisata di Kabupaten Nagekeo belum dipromosikan ke dunia luar sehingga berbagai obyek wisata tak diketahui oleh para wisatawan asing dan domestik.

Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Nagekeo melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata mengundang media massa dalam kegiatan roadshow Media Pariwisata Nagekeo selama lima hari pada 2014 lalu.“Pemerintah Kabupaten Nagekeo terus gencar mempromosikan keunikan alam, budaya, wisata bahari, serta air terjun, pantai, keindahan bawah laut kepada wisatawan melalui berbagai kegiatan serta promosi. Promosinya dengan mengundang media massa serta membuat pamflet-pamflet, brosur-brosur tentang pariwisata yang selama ini belum dipublikasikan secara luas,” jelasnya.