Dunia saat ini seolah bisa diraih dengan ujung jari. Semua berkat berkat ponsel pintar andalan Anda. Akan tetapi apa dampaknya bagi otak? Sepertinya tidak begitu baik.
Ketika sedang di restoran, mungkin ada di antara Anda yang harus membayar harga makanan ditambah dengan biaya pajak. Jumlah pajak itu tidak tertera, namun Anda harus menghitungnya sendiri. Lantas, apakah Anda langsung mengandalkan kalkulator di ponsel?
Bila Anda melakukannya, ada peluang bahwa Anda memiliki risiko menjadi malas. Bahkan ada kemungkinan Anda bisa menjadi kurang cerdas.
Peneliti dari University of Waterloo di Kanada menguji tiga kelompok yang terdiri dari 200 orang. Fokusnya adalah menilai kemampuan kognitif dan keterampilan penalaran untuk menentukan gaya berpikir mereka, apakah intuitif (keputusan berdasarkan perasaan) dan analitis (secara logika berujung pada solusi).
Partisipan kemudian diminta untuk melaporkan kebiasaan menggunakan smartphone mereka.
Studi tersebut dipublikasikan dalam jurnal Computers and Human Behavior. Hasilnya, pemikir intuitif lebih sering menggunakan ponsel untuk memecahkan masalah (seperti menghitung tip dengan kalkulator atau mencari jawaban melalui website tertentu) dibandingkan dengan mereka yang memiliki kemampuan berpikir analitis yang memecahkan masalahnya sendiri.
Sementara ketidakpastian menjadi faktor pendorong, kemalasan menjadi alasan utama seseorang menggunakan ponsel, demikian penuturan dari penelitian tersebut.
"Setelah bertahun-tahun mengandalkan ponsel yang berpikir untuk Anda, mungkin Anda cenderung jarang berpikir bagi diri sendiri dalam situasi tertentu saat tidak bisa mengandalkan ponsel. Anda bisa saja memberi jawaban tidak tepat atau malah menyerah," terang peneliti pasca-doktoral di University of Waterloo, Nathaniel Barr.
Ia juga menekankan bahwa efek dari ponsel terhadap intelegensi dan kognisi hanya bersifat spekulatif dan membutuhkan penelitian lanjutan.
Meskipun demikian, penulis studi yang juga kandidat PhD di University of Waterloo, Gordon Pennycook menuturkan bahwa menjadi pemikir intuitif tak berarti hidup Anda penuh dengan kemalasan dan bergantung pada ponsel. Menjaga pikiran tetap aktif dengan memainkan permainan otak dapat menjadi pilihan bagus untuk memastikan ponsel memberi waktu seimbang di tangan dan di saku Anda.
"Kita perlu menentukan apa keseimbangan yang baik antara mengandalkan gadget dan mengandalkan otak kita," kata Pennycook.