Minum minuman berenergi mungkin membuat anda lebih energetik, anmun sayangnya, juga memberikan tubuh anda resiko yang merusak kesehatan jantung.
Para peneliti membuktikan bahwa minum minuman berenergi picu naiknya tekanan darah.
Anak-anak muda lebih rentan terhadap resiko ini. Dan yang lebih menakjubkan lagi, resiko ini akan lebih mudah didapatkan oleh mereka yang tidak mengonsumsi kafein dalam kesehariannya. Mengapa demikian?
Penelitian yang dilakukan di San Diego ini melibatkan 25 orang relawan dalam kondisi sehat, yang diminta untuk mengonsumsi minuman berenergi. Di waktu lain, mereka diminta meminum minuman plasebo.
Setelah meminum minuman berenergi, para peneliti mengukur detak jantung dan tekanan darah relawan yang berusia diantara 19 sampai 40 tahun tersebut.
Hasilnya, para relawan peminum minuman berenergi memiliki kenaikan tekanan darah yang lebih tinggi daripada mereka yang minum minuman plasebo. (contoh: Yakult)
Selain itu, tekanan sistolik mereka juga terlihat naik 3% setelah mengonsumsi minuman berenergi.
Mereka yang bukan peminum kopi atau minuman berkafein lainnya akan merasakan dampak yang yang lebih parah daripada ini. Para peminum soda mngalami kenaikan tekanan darah dua kali lebih tinggi daripada mereka yang meminum kopi/minuman berkafein.
Sachin Shah, seorang profesor farmasi di University of the Pacific in Stockton, California, menjelakan kepada Live Science: “Dalam tingkat suatu populasi, kenaikan tekanan sistol sebanyak tiga atau empat poin berarti kenaikan signifikan terhadap angka kematian yang diakibatkan stroke.”
Penelitian tentang minuman berenergi yang dilakukan di tempat yang berbeda pun menghasilkan kesimpulan yang sama: tekanan darah meninggi setelah konsumen mengonsumsi minuman berkafein, namun tidak setinggi yang dihasilkan setelah mengonsumsi minuman berenergi.
Jadi, lebih baik mengonsumsi kopi daripada minuman berenergi?