Sebuah stasiun TV Belanda menyatakan memiliki bukti baru mengenai pesawat Malaysia Airlines MH17 yang jatuh di Ukrainia timur bulan Juli tahun lalu.Bukti itu mendukung teori bahwa pesawat MH17 ditembak dengan menggunakan peluru kendali BUK yang dikuasai oleh kelompok separatis pro-Rusia.Untuk mengoperasikan rudal tersebut, dibutuhkan latihan berbulan-bulan oleh tentara profesional, yang mengimplikasikan keterlibatan Rusia dalam insiden tersebut.Selama ini, Moskwa bersikeras pesawat ditembak jatuh oleh rudal milik tentara Ukraina.Stasiun TV RTL menyatakan, mereka menggunakan jasa ahli forensik internasional untuk memastikan bahwa serpihan logam yang ditemukan di desa Hrabove, dekat reruntuhan pesawat, cocok dengan peluru kendali darat ke udara BUK.Menanggapi pernyataan itu, Dewan Keselamatan Belanda—yang kini tengah menyelidiki penyebab kejatuhan pesawat ini—menegaskan bahwa penyelidikan masih terus berlangsung dan berjalan dengan "kecepatan penuh serta berfokus pada banyak sumber, tidak hanya dari pecahan logam itu saja".Dalam kesimpulan sementara tahun lalu, Dewan ini menyebutkan bahwa pesawat MH17 jatuh karena benturan dengan proyektil berkecepatan tinggi, tetapi tidak menyebutkan secara khusus sumber proyektil itu.