Beberapa tokoh penting dan berpengaruh dalam sejarah ini pernah memprediksi dugaan yang dianggap akan terjadi di masa depan. Kini, apakah prediksi mereka benar-benar terjadi?
- Joseph C. Ives dan Grand Canyon
Kita tahu bahwa Grand Canyon merupakan tempat wisata terkenal di Arizona, Amerika Serikat. Banyak wisatawan asing maupun lokal yang mengunjungi tempat ini setiap harinya, mengagumi keindahan ngarainya yang berwarna oranye kemerahan. Tempat ini mampu menarik sedikitnya 5 juta pengunjung tiap tahunnya.
Dulu, seorang insinyur topografi terkenal Lieutenant Joseph C. Ives, pernah mengeksplor Grand Canyon dengan timnya. Ia membuat laporan yang menjelaskan keadaan Grand Canyon sebagai “beautiful but useless wasteland –tanah buangan yang indah namun tidak berguna.” Kunjungannya ke Grand Canyon pada Maret 1858 silam ia simpulkan sebagai kunjungan manusia pertama dan terakhir ke tempat tersebut.
- Einstein dan Ilmu Nuklir
Rumus persamaan Einstein yang mendunia, E=mc², merupakan rumus yang menjadi dasar teori penemuan bom atom atau energi nuklir. Rumus persamaan E=mc² tersebut menyebutkan bahwa sejumlah kecil massa dapat dikonversikan menjadi sejumlah energi yang fenomenal. Dengan demikian, sang penemu percaya bahwa energi nuklir tidak dapat dikendalikan.
Di tahun 1932, seorang ahli ilmu fisika ternama pernah mengklaim bahwa manusia tidak akan pernah memperoleh energi nuklir, bahwa dengan mencoba mengulik atom sendiri berarti membinasakan seluruh umat manusia.
Namun Einstein, berawal dari ketidakpercayaan tersebut, berhasil membuktikan dalam eksperimennya menggunakan uranium di tahun 1930 bahwa energi nuklir dapat dikendalikan.
Pada akhirnya, temuan rumus persamaan E=mc² miliknya berhasil membantu pembuatan pabrik-pabrik pembangkit listrik dari "fussinable materials". Kini, sebanyak 12% dari listrik dunia merupakan hasil dari energi nuklir.
- John Maynard Keynes dan 15 waktu kerja perminggu
Dulu pada tahun 1930, seorang ahli ekonomi ternama John Maynard Keynes pernah menulis sebuah esai berjudul “Economic Possibilities for Our Grandchildren”. Dalam esai tersebut, John menaksir bahwa kekayaan dan kemakmuran yang dimiliki masyarakat ekonomi di tahun 2030 akan sudah sedemikian baiknya sehingga kita hanya perlu bekerja selama 3 sampai 15 jam perminggunya! Kelihatannya prediksi John tidak akan terjadi dalam waktu dekat, mengingat masih statisnya jam kerja penduduk dunia selama 50 tahun terakhir. Selain itu, perilaku manusia yang konsumtif cenderung mengakibatkan mereka terus menerus berada pada stase bekerja selama kurang lebih sembilan jam perhari.