Salah seorang dari dua pilot yang menerbangkan pesawat Germanwings yang jatuh di pegunungan Alpen, dilaporkan tidak bisa masuk ke ruang kendali pesawat atau kokpit.
Laporan-laporan menyebutkan temuan awal dari kotak hitam perekam suara kokpit memberi kesan bahwa pilot berupaya keras untuk masuk kembali ke kokpit.
Pesawat Airbus A320 dengan perjalanan dari Barcelona ke Dusseldorf itu jatuh di pegunungan Alpen Prancis dan seluruh 150 orang di dalamnya tewas.
Hari Rabu, (26/3), seorag pejabat Prancis mengatakan data-data yang bisa digunakan sudah diambil dari alat perekam suara kokpit namun terlalu dini untuk mengambil kesimpulan.
Bagaimanapun koran The New York Times mengutip seorang penyidik yang tidak disebutkan namanya bahwa salah seorang dari pilot -tidak jelas apakah kapten pilot atau pilot pembantu- ke luar dari kokpit namun tidak bisa masuk kembali masuk.
"Orang yang di luar mengetok pelan dan tidak ada jawaban," kata penyidik tersebut menggambarkan rekaman di kotak hitam.
"Dia kemudian memukul pintu lebih keras dan tidak ada jawaban. Tidak pernah ada jawaban. Anda bisa mendengar dia berupaya untuk membuka paksa pintunya."
Sementara bel peringatan yang mengindikasikan kedekatan pesawat dengan tanah bisa didengar sebelum 'momen yang keras', kata sumber tersebutDirektor Badan Penyelidik Penerbangan Prancis, Remi Jouty, mengatakan dia berharap penyidik bisa mendapatkan 'gagasan kasar pertama dalam waktu beberapa hari' namun analisis menyeluruh membutuhkan waktu berminggu-minggu atau beberapa bulan.
Hingga saat ini, tambah Jouty, kotak hitam kedua yang merekam data penerbangan masih belum ditemukan.
Lufthansa—induk perusahaan Germanwings—belum mengumumkan nama kedua pilot namun pilot pembantu bergabung dengan Germanwings pada September 2013, langsung setelah pelatihan dan memiliki 630 jam terbang.
Sedangkan kapten pilot memiliki 6.000 jam terbang dan bergabung dengan Germanwings sejak Mei 2014 setelah bekerja di Lufthansa dan Condor.