Pengidap Gangguan Mental Berpotensi Lakukan Kekerasan

By , Senin, 30 Maret 2015 | 12:00 WIB

Diberitakan penyidik Jerman bahwa kopilot Germanwings Andreas Lubitz dengan sengaja menabrakkan pesawat ke Pegunungan Alpen karena alami gangguan kesehatan mental. Kebanyakan orang dengan gangguan kesehatan gangguan mental tidak menyakiti orang lain. Namun tidak menutup kemungkinan, para penderita yang mengalami perasaan terisolasi atau kesepian akan sering terlibat tindakan tak terbayangkan, salah satunya dengan menabrakkan pesawat. Penelitian menunjukkan penyakit mental seperti depresi dan skizofernia telah dikaitkan dengan peningkatan kejahatan berbasis kekerasan. Seena Fazel dari Univeristy of Oxford meneliti lebih dari 47.000 orang di Swedia. Ia menemukan bahwa orang depresi, tiga kali lebih mungkin melakukan kejahatan kekerasan daripada yang tidak depresi.

Dipublikasikan dalam jurnal medis The Lanceer Psychiatry, persentase orang depresi melakukan kejahatan kekerasan tidaklah begitu besar. Sebanyak 3,7 persen pria dan 0,5 persen wanita yang alami depresi akan melakukan tindakan kejahatan dengan kekerasan.

Meski demikian, Fazel mengatakan, “Orang yang mengalami tekanan memiliki risiko empat kali lebih tinggi melakukan tindakan kekerasan.”