Semut Telah Membantu Manusia Membersihkan Sampah, Benarkah?

By , Jumat, 3 April 2015 | 13:00 WIB

Sebuah penelitian membuktikan hal tersebut. Semut-semut di New York tertanya telah mengembangkan rasa terhadap junk food. Penelitian mengamalisis 20 spesies semut dan melihat jenis karbon di dalam tumbuhnya. Hasilnya, pada tubuh semut ditemukan sisa makanan olahan yang dimakan manusia.

Semut yang biasa hidup di trotoar dan beraspal ternyata memiliki kadar isotop yang mirip manusia. Sementara semut yang hidup di taman memiliki tingkat isotop lebih rendah.

“Makanan manusia telah memberikan dampak pada pola makanan hewan-hewan yang hidup di jalanan,” ujar Clint Penick, salah satu peneliti dari North Caroline State University. Menurutnya, semut telah membantu manusia dalam pengolahan sampah. Ini pula yang akhirnya menjelaskan mengapa jumlah semut di perkotaan terus mengalami peningkatan.

Penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurrnal Proceedings of the Royal Society B.