Mengenal Lebih Dalam Gerhana Bulan Total

By , Sabtu, 4 April 2015 | 09:30 WIB

Akhir pekan ini ketika umat Kristiani bersiap menyambut Paskah, masyarakat Indonesia bisa turut menikmati indahnya Gerhana Bulan Total yang akan berlangsung pada tanggal 4 April 2015.

Gerhana bulan Total (GBT) 4 April 2015 merupakan gerhana bulan pertama dalam rangkaian gerhana tahun 2015. Secara umum, GBT 4 April dapat dilihat dari seluruh Indonesia ketika Bulan terbit.

Gerhana Bulan Total 4 April 2015 selain menjadi gerhana bulan pertama di tahun 2015, GBT ini juga merupakan gerhana bulan total ke-3 dari rangkaian 4 GBT yang terjadi berurutan.  Seri gerhana bulan total yang diisi oleh 4 gerhana bulan total ini dikenal juga dengan sebutan seri tetrad.  Dalam rangkaian seri tetrad tersebut, GBT pertama dan kedua telah terjadi pada tanggal 15 April 2014 dan 8 Oktober 2014.

Dalam 5000 tahun semenjak tahun -1999 sampai dengan 3000, terjadi 4378 gerhana penumbral (36,3%), 4207 gerhana bulan sebagian (34,9%) dan 3479 gerhana bulan total (28,8%). Dari keseluruhan gerhana bulan total yang terjadi dalam selang tersebut, 16,3 atau 563 gerhana dari gerhana bulan total merupakan bagian dari 142 seri tetrad yang terjadi dalam periode tersebut. Seri gerhana tetrad sebelum periode 2014-15 terjadi pada tahun 2003-04 dan seri berikutnya baru akan terjadi 20 tahun lagi yakni tahun 2032-33.

!break!

Gerhana Bulan Pertama 2015 Gerhana Bulan terjadi ketika Matahari – Bumi – Bulan sejajar dan Bumi menghalangi datangnya cahaya Matahari ke Bulan. Gerhana Bulan biasanya terjadi kala Bulan Purnama. Tapi, tidak setiap Bulan Purnama gerhana Bulan akan terjadi. Ini dikarenakan orbit Bulan yang memiliki kemiringan 5º terhadap orbit Bumi.  Gerhana Bulan Total terjadi saat Bulan memasuki umbra Bumi, area dimana Bumi menghalangi seluruh cahaya Matahari untuk mencapai Bulan.

Pada saat Gerhana Bulan Total, Bulan akan memasuki bayangan Bumi dan seharusnya menghilang karena Bulan tidak lagi memperoleh sinar Matahari yang terhalang oleh Bumi. Tapi bukan itu yang terjadi. Bulan justru tampak berwarna merah karena saat Bulan berada dalam bayangan umbra Bumi, cahaya Matahari secara tidak langsung masih bisa lolos dan mencapai Bulan.

Gabungan enam foto yang menunjukkan fase gerhana bulan yang terpantau di Buenos Aires, 15 April 2014. Gerhana bulan kali ini terbilang langka karena bulan berubah warna dari oranye ke merah darah. (Juan Mabromata/AFP PHOTO via Kompas.com)

Tapi, cahaya Matahari ini harus terlebih dahulu melewati atmosfer Bumi yang menyaring atau menyebarkan hampir semua cahaya biru/ hijaunya. Sehingga hanya cahaya merah yang bisa lolos melewati atmosfer dan menyinari Bulan meskipun sebagian cahaya merah tersebut ada yang dibiaskan atau dibelokkan.

Untuk Gerhana Bulan Total 4 April 2015, fase gerhana total hanya akan berlangsung selama 4 menit 43 detik dari keseluruhan proses gerhana yang akan berlangsung selama hampir 3,5 jam dimulai saat Bulan memasuki Umbra sampai keluar dari Umbra. Proses keseluruhan gerhana mulai dari gerhana penumbra sampai Bulan meninggalkan penumbra Bumi mencapai 5 jam 57 menit. 

Untuk masyarakat di Indonesia bagian barat, Bulan akan terbit dalam kondisi gerhana sebagian dan sekitar 1 jam kemudian gerhana total akan dimulai. Bagi masyarakat di Indonesia bagian tengah dan timur, Bulan akan terbit dalam kondisi gerhana penumbra. Tahun 2015,  masyatrakat Indonesia hanya berkesempatan menikmati Gerhana Bulan Total 4 April 2015. Baru di tahun 2016, kita bisa menikmati Gerhana Matahari Total melintasi negeri kita.