Sejak 30.000 tahun lalu, nenek moyang manusia telah menggeser keberadaan Neanderthal kuno. Kepunahan spesies ini ternyata justru menurunkan potensi penyakit pembunuh, yakni kanker dan diabetes.
Neanderthal dan manusia memiliki kesamaan, bahkan orang Eropa memiliki 2 persen DNA Neanderthal. Inilah warisan gen yang dikaitkan dengan risiko kanker dan diabetes dalam kaitan sejarah evolusi manusia.
Peneliti juga menemukan, manusia di luar Afrika ternyata lebih rentan mengidap diabetes tipe 2 karena perkawinan dengan Neanderthal.
Gen yang menyebabkan masyarakat Amerika Latin mengidap diabetes juga berasal dari Neanderthal.
Meski diturunkan gen kanker dan diabetes, manusia juga diberikan kekebalan terhadap penyakit lain. Seperti kemampuan sel darah putih untuk mengidentifikasi dan menghancurkan zat asing dalam tubuh, mungkin saja berasal dari Neanderthal.