Di zaman modern ini yang kian maju,semakin banyak pula orang tua yang menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Banyak cara bermunculan untuk memberikan asupan gizi yang baik untuk bayi, salah satunya dengan memberikan ASI kaya nutrisi yang dijual online.
Namun hal itu sangat tidak disarankan untuk dilakukan oleh orang tua.
Sarah Keim, seorang peneliti dari Center for Biobehavioral Health at Nationwide Children’s Hospital di Cincinnati, mengatakan bahwa membeli ASI secara online malah akan menempatkan bayi pada risiko yang sangat berbahaya. Penelitian yang ia pimpin membuktikan bahwa satu dari sepuluh ASI yang diperjualbelikan secara online mengandung bahan genetik dari susu sapi. Susu sapi tersebut sengaja ditambah untuk meningkatkan volume ASI yang dijual.
Konsumsi susu sapi bagi bayi dan balita bisa sangat berbahaya, karena beberapa bayi bisa sangat sensitive akan laktosa dalam susu sapi. Karenanya, peneliti melarang orang tua agar bayi berumur di bawah 12 bulan mengonsumsi susu sapi.
Penelitian yang dilakukan Sarah Keim menemukan bahwa 10 dari 12 sampel ASI yang dijual online, masing-masing mengandung 10% DNA sapi. Hasil penelitian ini akan diterbitkan di jurnal online Prediatic hari ini (6/4) dan diharapkan dapat mencegah para orangtua memesan ASI secara online untuk buah hatinya.