Laba-laba tidak identik dengan kata lucu. Benarkah?
Dulunya, para ilmuwan menemukan jenis laba-laba merak atau peacock spiders sejak tahun 1880an. Namun sayangnya, penenelitian terhenti hingga tahun 1950. Baru-baru ini, penelitian dilanjutkan kembali dan mereka menemukan bahwa ada jenis laba-laba spesies peacock dengan motif lucu di badan mereka. Dari total 20 jenis laba-laba spesies itu, dua diantaranya berhasil ditemukan: Laba-laba Sparklemuffin dan Skeletorus atau Elephant spider. Keduanya memiliki motif yang unik dan lucu di tubuhnya.
Peacock spiders adalah jenis laba-laba pelompat dengan penglihatan yang baik, mereka tidak menggunakan jaringnya untuk menjerat mangsa, tapi menguntit dan menangkap sendiri mangsanya.
Skeletorus (Maratus sceletus) adalah laba-laba dengan garis-garis putih di tubuhnya yang menyerupai kerangka badan manusia. Sedangkan Maratus jactatus memiliki garis biru-merah di sepanjang tengah perutnya, karenanya dinamakan Sparklemuffin oleh Maddie Girard, seorang mahasiswa kedokteran Universitas California.
Maratus elephant adalah laba-laba yang pada bagian cuping atasnya (bagian di atas perut) terdapat motif kepala gajah (tampak depan muka gajah) sehingga laba-laba ini dinamakan “elephant”. Keunikan lain yang dimiliki laba-laba ini selain motif laba-laba pada tubuhnya adalah keahliannya berdansa sebelum kawin.
Jurgen Otto, penemu M. elephant, mengabadikan dansa laba-laba itu. Ketika sang jantan berjarak satu inci dari betinanya, sang jantan akan menggoyangkan kaki ketiganya layaknya penari South Beach club, lalu melipat kakinya ke atas perut. Ketika sang betina mendekat, ia akan mulai berguling, mengirimkan sinyal berupa getaran ke tubuh sang betina akibat gulingannya itu.