Ketika Berhenti Berolahraga, Apa yang Terjadi?

By , Sabtu, 11 April 2015 | 12:00 WIB

Sebagian orang tentunya rutin berolahraga, namun tidak jarang pula mereka berhenti melakukannya karena berbagai alasan. Namun, tahukah kita apa yang terjadi pada tubuh jika kita berhenti berolahraga?

Sebuah studi baru oleh peneliti Finlandia terhadap kembar identik yang dipublikasikan di jurnal Medicine & Science in Sports & Exercise, menunjukkan 10 pasang pria kembar identik yang memiliki  DNA sama, dibesarkan di rumah yang sama, dan mempertahankan aktivitas fisik untuk hidup mereka. Salah satu kembar kembali aktif melakukan kegiatan olahraga dalam beberapa tahun terakhir. Sedangkan kembar lainnya tidak aktif berolahraga.

Peneliti melakukan serangkaian tes medis terhadap setiap kembar identik untuk mendapatkan hasil kesehatan mereka secara keseluruhan. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan besar antara masing-masing kembar. Kembar yang aktif berolahraga, memiliki persentase lemak yang lebih rendah, tingkat ketahanan yang lebih baik, dan sensitivitas insulin yang normal. Sebaliknya dengan kembar yang tidak aktif berolahraga, memiliki lemak tubuh yang lebih banyak, daya tahan yang lebih buruk, dan sensitivitas insulin yang menunjukkan tanda-tanda penyakit metabolik awal.

Bahkan tidak hanya tubuh, namun otak pun mengalami penyimpangan, khususnya di daerah-daerah yang dikuasai untuk keseimbangan dan fungsi motorik. Penelitian ini memang kecil, namun kita harus melihat lebih jelas bahwa ternyta berhenti berolahraga dapat memicu tubuh dan otak berubah menjadi cukup berantakan.

Jika tidak berolahraga, otot akan terhenti pertumbuhannya serta diikuti kerusakan organ dan perubahan fungsi secara keseluruhan. Kita sudah tahu sekarang apa yang terjadi pada tubuh jika berhenti berolahraga. Apakah Anda akan kembali rutin melakukan olahraga?