Bencana Longsor Setahun Lalu, Kini Everest Berbenah

By , Selasa, 14 April 2015 | 09:30 WIB

Meski pernah ada bencana longsor setahun lalu yang menewaskan 16 pekerja ekspedisi asal Nepal di sebelah barat gunung Everest, tahun ini, sama seperti pada musim-musim semi lalu, ada sekumpulan pendaki yang berkumpul di Everest Base Camp di kaki gunung Everest, Nepal. Di desa kecil itulah, tempat pertama dimana mereka bersiap untuk memulai pendakian puncak gunung tertinggi di bumi.

Akan ada satu peleton orang yang diberi kewajiban untuk membantu persiapan seribu pendaki yang akan menaklukkan gunung itu hingga akhir Mei nanti. Jumlah itu merupakan prediksi tetap pendaki Everest dari tahun ke tahun.

Dulu, seminggu saat bencana longsor salju terjadi di bagian barat laut Everest, sejumlah Sherpa muda menutup lokasi pendakian sebagai bentuk penghormatan dan duka cita terhadap para Sherpa yang tewas dan keluarga yang mereka tinggalkan. Diyakini pula, setelah bencana tersebut terjadi, hanya akan ada sedikit orang yang mau mendaki gunung itu lagi.

Kenyataan yang terjadi justru sebaliknya.

Kali ini, Nepal’s Department of Tourism telah memberikan daftar 350 orang yang akan berangkat mendaki Everest dari jalur selatan. Jumlah itu melebihi total pendaki setahun lalu sebelum bencana terjadi.

Kemudian timbul pertanyaan baru: Perubahan apa yang telah dibuat demi kenyamanan pendakian Everest ke depannya?

Asuransi Lebih Baik untuk Para Sherpa (porter)

Segera setelah bencana longsor tahun lalu, koalisi pekerja Everest dan Sherpa menulis petisi berisi 13 poin permintaan untuk Nepal's Ministry of Tourism. Salah satunya adalah dengan menuntut asuransi yang memadai untuk para pendaki Sherpa yang tewas saat bertugas. Prioritas diberikan kepada keluarga Sherpa yang menjadi korban longsor tahun lalu dengan diberikannya tunjangan sebesar $5.000.

Selain itu, Nepal Mounteneering Association bersama Himalayan Trust, organisasi non-profit yang membantu mengembangkan kehidupan perekonomian rakyat Himalaya, juga turut bertanggung jawab membiayai pendidikan anak-anak Sherpa yang menjadi korban bencana.

Alpine Ascent International juga mengembangkan sekolah di Namche Bazar dan beniat memperbaiki infrastruktur pendidikan di wilayah Khumbu. Gordon Janow, direktur Alpine Ascent berkata, "Kami ingin para Sherpa berkesempatan menjadi dokter, pengacara atau pilot, jangan melulu sebagai porter."

Jalur Pendakian yang Lebih Aman

Setelah bencana longsor terjadi, Alpenglow Expedition dan Amical Alpin, komunitas pembimbing pendakian Everest mengubah jalur pendakian Everest ke jalur utara, dikenal dengan sebutan "North Col route". Jalur itu lebih panjang dengan pendakian yang lebih tinggi, namun lebih aman dari kemungkinan longsor salju.