Setelah penemuan senyawa nitrat di bebatuan Mars oleh robot Curiosity, kali ini, robot mekanik itu kembali menemukan beberapa bukti yang membuat ilmuwan menduga bahwa Kawah Crater di Mars dulunya merupakan danau luas dengan air asin.
Robot Curiosity yang telah mengeksplor Mars selama setengah tahun, baru-baru ini menemukan senyawa kalsium perklorat, senyawa yang dapat menyerap uap air dari atmosfer.
Jika uap air itu bercampur dengan H2O, campuran tersebut akan membuat titik beku air menjadi lebih rendah, sehingga memungkinkannya berubah menjadi cair di suhu yang rendah. Air yang dihasilkan dari proses pencairan itu adalah air yang mengandung garam.
Karena permukaan tanah Mars penuh dengan lubang, ilmuwan menduga air meresap turun ke bawah permukaan yang berbentuk seperti lereng, dan dengan sejumlah air garam lainnya membentuk danau bawah tanah.
Penemuan senyawa perklorate di Mars juga dibarengi dengan penemuan adanya perluasan jumlah batuan sedimen, yang diduga terbentuk akibat adanya aliran air menuju lereng, membentuk danau di tengah-tengah permukaan.
Ilmuwan percaya bahwa dulu, sekitar 4,5 miliar tahun lalu, Mars memiliki total air 6,5 kali lebih banyak dari yang ada sekarang.