Tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh turun ke lokasi gajah mati di kawasan hutan Desa Karang Hampa, Kecamatan Arongan Lambalek, Aceh Barat untuk melakukan otopsi.
"Kami dari BKSDA Aceh untuk melakukan otopsi," jelas Rosa, dokter hewan dari BKSDA kepada wartawan, Selasa (14/4).
Menurut Rosa, gajah jantan yang diperkirakan sudah berusia 20 tahun itu mati sejak satu bulan lalu. Hal itu terlihat dari kondisi sebagian organ tubuh gajah sudah mulai membusuk. Hal itu membuat tim medis dari BKSDA kesulitan untuk mengambil organ tubuh gajah untuk diotopsi.
"Organ tubuhnya tidak bisa kita ambil lagi karena sudah membusuk, jadi kami hanya mengambil cairan saja untuk dibawa ke LAB," katanya.
Meski belum diketahui penyebab kematian gajah jantan dengan kondisi tanpa kepala dan gading, namun tim dari BKSDA menemukan ada sejumlah luka berlubang di bagian tubuh hewan yang dilindungi itu.
"Ada luka berlubang di sebagian tubuh gajah itu, namun kita belum bisa pastikan penyebab luka berlubang itu," jelasnya.
Hingga kini, mayat gajah tersebut masih dibiarkan tergelatak begitu saja di lahan perkebunan yang jaraknya hanya sekitar satu kilometer dari permukiman warga.