Selama ini kita tahu bahwa penyebab umum seseorang menderita obesitas dikarenakan kurangnya olahraga, diet yang tidak baik, dan pola hidup yang tidak sehat. Namun ternyata, peneliti menemukan kebiasaan yang sering kita lakukan sehari-hari juga menjadi faktor penyebab seseorang menderita obesitas.
1. Pemakaian AC ruangan setiap saat
Dalam suatu laporan penelitian tahun 2006 yang dimuat dalam International Journal of Obesity, peneliti menemukan bahwa pemakaian AC setiap saat membuat tubuh menjadi lebih pasif, karena tidak perlu mengeluarkan energi lebih demi menjaga tubuh tetap hangat.
Di wilayah selatan Amerika, dimana angka penderita obesitas sangat tinggi, persentase penderita meningkat sebanyak 70% di tahun 1997 seiring meningkatnya pemakaian AC di rumah-rumah.
2. Kurang tidur
Satu lagi alasan mengapa kita harus memiliki waktu cukup untuk tidur. Dalam penelitian di tahun 2007, disebutkan bahwa kurang tidur menyebabkan terjadinya intoleransi glukosa, faktor penyebab diabetes. Selain itu, dalam penelitian yang dimuat di jurnal Critical Reviews in Food Science and Nutririon, tidak fitnya tubuh membuat badan menjadi cepat lelah dan sering lapar, yang menjurus pada pola makan yang tidak baik sehingga meningkatkan berat badan.
3. Pengangkatan amandel
Dalam penelitian yang dilakukan para peneliti di St. Louis University di Missouri, ditemukan bahwa pengangkatan amandel pada anak menjadi salah satu penyebab mereka mengalami obesitas dibanding anak-anak yang amandelnya sehat. Peneliti melakukan 9 penelitian sepanjang tahun 1970 hingga 2009, dan menemukan bahwa obesitas kerap terjadi 7 tahun setelah operasi pengangkatan amandel.
4. Tidur dengan lampu menyala
Siapa sangka, tidur dengan lampu menyala juga menjadi faktor penyebab garis pinggang manusia melebar. Di bulan Oktober 2011 seorang ilmuwan menemukan bahwa tikus dalam penelitiannya mengalami peningkatan berat badan sebesar 50% setelah 8 minggu tidur di ruangan berlampu, persentase kenaikan yang cukup tinggi dibanding tikus yang dibiarkan tidur di tempat gelap, meski keduanya diberikan porsi makan yang sama. Penelitian ini dirilis di jurnal online Proceedings of the National Academy of Sciences.
5. Tinggal di lingkungan berpolusi tinggi
Polusi udara akan berdampak pada gangguan metabolisme tubuh. Zat kimia endrokrin seperti bisphenol A yang ada dalam plastik, juga polybrominated diphenyl ether yang digunakan untuk memadamkan api merupakan “zat berbahaya yang memengaruhi sintesis hormon dan mengganggu metabolisme tubuh”, seperti yang dikutip Live Science dari jurnal Critical Reviews in Food Science and Nutrition dan International Journal of Obesity. Jika metabolisme terganggu, tubuh cenderung mencari asupan makan berlebih, dengan begitu menyebabkan risiko obesitas pada manusia.