Badan Tenaga Nuklir Indonesia (BATAN) mengumumkan, Konsorsium Rusia-Indonesia menjadi pemenang lelang untuk tahap pre-desain dalam proyek pembangunan reaktor daya nuklir multifungsi di kawasan Serpong, Banten. Konsorsium tersebut terdiri dari beberapa perusahaan Indonesia, yaitu PT Rekayasa Engineering dan PT Kogas Driyap Konsultan, dan perusahaan Rusia NUKEM Technologies GmbH, dan anak perusahaan BUMN nuklir Rusia yaitu Rosatom. Berdasarkan siaran pers Rasatom yang diterima Kompas.com,Jakarta, Selasa (22/4), konsorsium Rusia-Indonesia tersebut akan mengerjakan pembangunan reaktor gas-cooled multifungsi bersuhu tinggi dengan kapasitas 10 megawatt. Nantinya konsorsium ini akan bertanggungjawab pada ruang lingkup pengerjaan yang telah ditentukan, termasuk persiapan studi kelayakan untuk desain konseptual dan paket desain dasar, selama 8 bulan. Terkait kontrak, Rosatom menyatakan penandatanganan kontrak pengerjaan akan dilakukan pada akhir April ini. Sementara itu, untuk interaksi bea cukai, persiapan dokumen tender, dan koordinasi partisipasi Rosatom dalam proyek tersebut, akan dikerjakan oleh Private Institution RAIN, perusahaan pengelola Rosatom Asia yang berkedudukan di Singapura. “Kami siap untuk mengembangkan desain yang efisien dan aman yang akan menjadi pemimpin dalam program nuklir masa depan di Indonesia,” kata Presiden Private Institution RAIN Alexander Marten.