Pulau Robben, Afrika Selatan, terkenal sebagai pulau pengasingan bagi politikus yang dianggap berbahaya. Nelson Mandela mengahiskan 18 tahun hidupnya di pulau itu. Kini, pulau tersebut dijadikan situs yang dilindungi Persatuan Bangsa Bangsa. Dengan renovasi bangunan pengasingan seadanya, tempat tersebut dijadikan Museum bersejarah. Pemerintah Afrika Selatan menobatkan lahan pulau itu sebagai salah satu destinasi yang paling banyak dikunjungi. Bagi Anda yang ingin mengintip suasana tempat pengasingan di Pulau Robben, tak perlu ujuk-ujuk ke Afrika Selatan. Dilansir KompasTekno, Kamis (23/4) dari Mashable, Google meluncurkan tur virtual ke Pulau Robben. Anda bisa bertandang ke sel penjara, melihat ruang keamanan dan berkeliling area pulau melalui perangkat elektronik (smartphone dan tablet) atau PC.Penjara pengamanan politikus di pulau itu telah ditutup sejak 1990-an dan dijadikan museum. Pernah pula tempat itu dijadikan rumah sakit untuk kesehatan mental. Sebelum dinobatkan sebagai Presiden Afrika Selatan pertama yang berkulit hitam, Mandela terlebih dahulu mengenyam hidup di penjara tersebut. Ia ditahan karena membela hak warga negara.Untuk tur virtual Google ke Pulau Robben, mantan penghuni penjara Vusumi Mcongo menjadi kuratornya. Disematkan keterangan pada setiap sudut pulau yang pernah jadi saksi bisu sejarah kelam Afrika Selatan. Sehingga, pengunjung virtual dapat lebih menghayati sudut-sudut tempat di Pulau Robben. Tur virtual ke Pulau Robben bukanlah perjalanan lewat smartphone pertama yang dimungkinkan Google. Sebelumnya, Google pernah membuat tur virtual ke teater tempat Abraham Lincoln ditembak, areal kemah konsentrasi Auschwitz, serta lokasi serangan sekutu terhadap Jerman di Perang Dunia II (D-Day). Semuanya tergabung dalam proyek khusus Google bertajuk "Google Cultural Institute". Untuk tur virtual terakhir ke Pulau Robben, Google dilaporkan menghabiskan dana 1,25 juta dollar AS atau setara Rp 16 miliar.