Tiongkok menjadi Target Promosi Wisata

By , Senin, 27 April 2015 | 21:00 WIB

Wisata bahari Indonesia ternyata menarik minat wisatawan Tiongkok. "Turis Cina (Tiongkok) itu suka dengan laut, karena mereka umumnya hidup di mainland, yang tidak ada lautnya," ungkap Menteri Pariwisata Arief Yahya pada pembekalan kepariwisataan bagi wartawan di Bogor, beberapa waktu lalu.

Arief menambahkan laut atau pantai bagaikan surga bagi wisatawan dari Tiongkok. Selain itu, turis Tiongkok juga menyukai kuliner serta belanja barang bermerek.

Tiongkok menjadi sasaran promosi pariwisata Indonesia, karena banyak turis dari negara ini. Ada lima negara yang banyak mendatangkan wisatawan: Singapura, Malaysia, Australia, Tiongkok dan Jepang. "Ini top five. Kita harus promosi ke sana. Kita sudah coba promosi ke Cina untuk tujuan Bali, dan di Singapura untuk tujuan Batam," papar Arief.

Negara-negera asal itu juga menjadi sasaran branding atau pencitraan 'Pesona Indonesia atau Wonderful Indonesia. "Itu ke sana kita harus branding. Kita masih kalah branding dengan negara pesaing terdekat, karena selama ini yang kita lakukan adalah selling, seperti pameran-pameran. Impact selling hanya sekitar 20 persen."

Dia menambahkan Indonesia belum banyak dikenal karena belum branding. "Kita branding memakai media dengan cakupan yang lebih luas. Dengan converged media. Ada tiga, POS, Paid media, Owned media dan social media."

Menteri Arief menambahkan pemakaian social media, karena komunikasi sekarang lebih bersifat horisontal. "Itulah yang kita lakukan untuk pasar di Cina (Tiongkok) dan Singapura. Kalau pasarnya Cina (Tiongkok), kita ajak orang-orang yang punya volume besar di media sosial. Kita undang mereka ke Indonesia, yang nanti akan mempromosikan di negaranya," urainya.

Dalam mengincar wisatwan Tiongkok, Menteri Arief mempromosikan Indonesia melalui media yang berbahasa Mandarin. "Kita di Indonesia tidak tahu, tapi di sana (Tiongkok) ada promosinya."

Promosi tersebut ternyata membuahkan hasil positif. "Setelah kita buktikan, berhasil atau tidak? Kedatangan mereka naik 42 persen. Kalau promosi benar, maka hasilnya benar," urai Arief.

Kenaikan wisatawan Tiongkok selama 2015 sampai Februari sebesar 42 persen, dari 96 ribu pada 2014, menjadi 137 ribu lebih. Turis Tiongkok yang masuk pintu Ngurah Rai Bali misalnya, tumbuh 64 persen, dari 56 ribu pada 2014, menjadi 94 ribu wisatawan.