Hari Berkabung untuk Nepal

By , Rabu, 29 April 2015 | 12:00 WIB

Nepal menetapkan hari berkabung nasional selama tiga hari untuk korban gempa yang sejauh ini mencapai lebih dari 5.000 jiwa.

Hari berkabung mulai Selasa 28 April tersebut dinyatakan oleh Perdana Menteri Sushil Koirala dalam siaran TV nasional.

Pemerintah Nepal mengatakan kewalahan menghadapi gempa besar berkekuatan 7,8 skala Richter, Sabtu (25/04) dan sedang berupaya untuk menyalurkan bantuan ke perkampungan-perkampungan yang terpencil di kawasan pegunungan Himalaya.Wartawan BBC yang dekat dengan pusat gempa melaporkan setengah dari rumah-rumah hancur.

Hujan lebat menambah penderitaan ribuan korban yang berkemah karena rumahnya yang hancur maupun karena khawatir akan datangnya gempa susulan.

PBB memperkirakan delapan juta orang terkena dampak gempa atau setara dengan sekitar seperempat total penduduk Nepal.

Sementara pihak berwenang memperkirakan jumlah korban jiwa masih akan bertambah dan bisa jadi mencapai 10.000 jiwa.

Pemerintah Nepal sebelumnya menyatakan memerlukan semua kebutuhan untuk penanganan pascagempa, seperti selimut dan helikopter sampai dokter dan pengemudi.

Sejumlah negara -antara lain Cina, India, Inggris, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Indonesia- sudah mulai mengirimkan bantuannya ke Nepal.

Kekurangan air bersih yang serius dilaporkan melanda para korban yang selamat sehingga muncul kekhawatiran wabah penyakit.