5 Cara Unik Ibu Hewan Merawat Bayinya

By , Rabu, 29 April 2015 | 17:20 WIB

Kasih ibu sepanjang masa. Istilah itu selalu kita gunakan untuk menggambarkan pengorbanan dan kesetiaan ibu merawat anaknya. Tidak hanya pada manusia, ibu dari hewan-hewan ini juga merawat dan menjaga anaknya dengan sangat hati-hati, meski dengan cara yang tidak biasa sekalipun. Prioritas mereka adalah membawa sang anak kemanapun mereka pergi agar sang anak tetap berada di dekatnya, sampai waktunya tiba untuk melepas mereka ke alam luar.

National Geographic melansir foto dan video yang menggambarkan kisah perjuangan ibu-ibu dari hewan berikut untuk melindungi anaknya dari segala bentuk ancaman saat berusaha memindahkan mereka dari satu tempat ke tempat lain.

Ibu aligator akan menaruh bayinya di dalam mulut untuk membantunya menyeberangi sungai. (Chris Johns, National Geographic)

Ibu aligator tidak menggendong anaknya di atas punggung seperti yang dilakukan ibu laba-laba. Mereka menggendong sang bayi di atas kepala, moncong, atau bahkan di dalam mulut.

Ketika melahirkan telur-telurnya, ia akan menyimpan mereka di dalam kulit punggungnya sendiri sampai telur itu berubah menjadi berudu. Saat prose situ terjadi, tentu saja sang anak akan merobek kulit punggung sang ibu agar bisa keluar. Ingat, jumlah telur yang dieram sang ibu tidak hanya satu, namun puluhan. Dapatkah membayangkan sakit yang harus diderita sang ibu katak ini?

Sloth kaki tiga yang tinggal di Amerika Tengah dan Selatan ini (Bradypus pygmaeus atau pygmy three-toed sloth, Bradypus tridactylus atau pale-throated sloth, Bradypus variegatus atau brown-throated sloth) memiliki cakar yang memungkinkan mereka kuat mencengkeram dahan untuk bergelantung.

Seekor bayi brown-throated sloth dalam gendongan ibunya di pulau Barro Colorado di Panama. (FRANS LANTING, NATIONAL GEOGRAPHIC)

Namun, cakar-cakar itu harus digunakan ibu Sloth untuk menggendong bayi-bayinya selama hampir satu tahun, sebelum mereka mulai berani memanjat pohon sendiri.

Seekor bayi kanguru abu mengintip keluar dari kantung ibunya. Di kantung itulah rumahnya selama 10 bulan sejak lahir. (NORBERT WU, MINDEN PICTURES/NATIONAL GEOGRAPHIC)

Ketika sang anak tumbuh besar, mereka akan mengintip dari kantung sang ibu dengan melongokkan kepala keluar dari kantung. Tapi, sang ibu belum mengizinkan: mereka akan tetap tinggal dalam gendongan sang ibu sampai umur mereka genap 10 atau 11 bulan.