Ratusan ribu buruh dari berbagai serikat pekerja di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Karawang, dan Purwakarta memperingati hari buruh internasional dengan turun ke jalan pada Jumat (1/5). Titik kumpul awal berpusat di Bunderan Hotel Indonesia.
Tepat pukul 10.00 pagi, buruh merangkak sembari berorasi di Jalan Thamrin menuju Istana Merdeka. Dalam orasinya buruh menyuarakan 10 tuntutan, yakni:
- Menolak pemberlakuan pasar bebas Masyarakat Ekonomi Asia (MEA).
- Buat Undang-Undang perlindungan buruh.
- Membuat Peraturan Pemerintah pengganti Undang-Undang (Perppu) yang menghapuskan sistem kerja kontrak dan outsourcing.
- Buat Permenakertrans tentang upah proses.
- Hapuskan sistem upah murah dan jalankan upah layak nasional yang sama bagi seluruh buruh di Indonesia.
- Tolak peninjauan upah 5 tahun sekali.
- Berikan demokrasi seluas-luasnya bagi rakyat.
- Berikan subsidi bagi rakyat.
- Batalkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
- Pendidikan, kesehatan, dan perumahan yang layak dan gratis.
Tuntutan buruh ini disampaikan langsung kepada Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Hanif Dhakiri yang turun menemui buruh secara langsung di depan Istana Merdeka.
Pada perayaan hari buruh tahun ini, International Labour Organization (ILO) sebuah lembaga buruh yang bernaung di bawah PBB mengangkat isu tentang keselamatan kerja.
Laporan yang dikeluarkan ILO menyebutkan bahwa ada 313 juta pekerja mengalami kecelakan tak fatal setiap tahunnya. Dari angka tersebut, 2,3 juta diantaranya mengakibatkan kematian kepada para pekerja.
ILO mendesak para pelaku usaha dan pemerintah di berbagai negara untuk mendukung gerakan dalam pencegahan kecelakaan kerja serta bekerja dengan cara aman.