Studi: Hewan Herbivor Semakin Terancam Punah

By , Selasa, 5 Mei 2015 | 11:00 WIB

Menurut studi yang ditampilkan di jurnal Science Advanced, diketahui bahwa sebanyak 60% dari total populasi hewan herbivor di seluruh dunia dalam status langka. Penelitian ini didapat setelah meneliti 74 spesies hewan herbivor.

Salah satunya adalah gajah. Sedikitnya ada 100.000 ekor gajah yang dibunuh dalam tiga tahun terakhir. Sejumlah besar rhino juga dibunuh untuk diambil gadingnya pada tahun 2014. Gorila juga satu dari sekian banyak spesies yang masuk status bahaya kepunahan.

Bill Ripple, seorang profesor dari Oregon State’s College of Forestry, menganalisa data dari International Union for Conservation of Nature. Ia menemukan bahwa hewan herbivor yang hidup di Afrika dan Asia Tenggara sedang menghadapi dua ancaman sekaligus: perburuan dan musnahnya habitat akibat adanya deforestasi dan kacaunya persediaan makanan. Dalam studi dijelaskan bahwa hewan herbivor berperan penting dalam siklus rantai makan di Bumi dan tidak dapat digantikan oleh spesies lain yang lebih kecil.

Pada studi lain dikatakan bahwa satu dari enam spesies tumbuhan dan hewan di Bumi dalam status kepunahan apabila masalah terkait perubahan iklim global  belum terpecahkan.

Karenanya, menurut Ripple, perlu bagi warga dari negara maju yang memiliki cukup uang untuk membantu usaha konservasi terhadap alam dan khususnya, binatang-binatang yang sedang menuju status terancam kepunahan tersebut. Ucapannya tersebut merujuk pada upaya-upaya sebelumnya yang pernah dilakukan sejumlah pihak, contohnya Yao Ming, seorang pemain basket Tiongkok yang melakukan kampanye agar menu sup sirip ikan hiu yang sangat digemari rakyat Tiongkok berhenti disajikan di restoran.