Tiongkok Tempatkan Warganya Sebagai Daftar Hitam Wisatawan

By , Sabtu, 9 Mei 2015 | 14:00 WIB

Di Tiongkok, empat orang telah ditempatkan dalam daftar hitam pariwisata negara itu. Keputusan ini dilakukan untuk menghukum warga negara yang didapati bertindak tidak semestinya di dalam dan di luar negeri.

Salah satu dari empat orang adalah seorang remaja Tionghoa yang berdiri di atas patung seorang prajurit militer di timur laut Tiongkok dan mengambil fotonya. Pemerintah mengatakan remaja itu sekarang akan dimasukkan ke dalam daftar hitam, dan dilarang ikut dalam kelompok wisata selama 10 tahun.

Rachel Lu adalah seorang redaktur majalah Foreign Policy mengungkap, pemerintah Tiongkok memperhatikan dengan cermat para turis baru warganya, dan dampak perilaku mereka pada citra global.

"Saya pikir dalam beberapa tahun terakhir karena membanjirnya wisatawan Tiongkok ke luar negeri mereka memperoleh banyak perhatian negatif atas apa yang mereka lakukan, Anda tahu, memotong antrean, berkerumun dan berdesak-desakan, dan memotret," ujarnya.

Remaja yang termasuk dalam daftar hitam lainnya adalah Li Wenchun. Remaja iniberada di Red Army Memorial Garden di Yan'an, di barat laut China, tempat di mana Tentara Merah berlindung setelah mereka melakukan Long Marchdi Chinapadatahun 1950-an.

Menurut media setempat, Li berpose untuk potret di atas patung prajurit yang kemudian dipasang di internet dan menimbulkan kecaman publik.

Media pemerintah Tiongkok mengatakan dengan dimasukkan ke dalam daftar hitam, akan “berpengaruh negatif" dalam beberapa hal. Seperti pada kemampuan warga negara untuk mendapatkan kredit dari bank, dan permohonan mereka untuk memperoleh visa negara asing.

Lu mengatakan pemerintah berusaha untuk mengirim pesan yang jelas bagi wisatawan Tiongkok.

Sementara kelas menengah Tiongkok yang melakukan perjalanan dalam negeri meningkat jumlahnya, dan yang ke luar luar negeri jumlahnya lebih besar. Wisatawan Tiongkok  berdampak besar pada ekonomi dan dalam beberapa hal berdampak besar di tempat-tempat yang mereka kunjungi.

Meskipun banyak negara ingin menarik jumlah wisatawan Tiongkok yang meningkat untuk meningkatkan ekonomi lokal, banyak pula insiden buruk juga telah menyebar di media berita dan online.

Tetapi dari empat warga negara yang tercatat dalam daftar hitam, Li Wenchun akan tetap tercatat daftar terlama, yaitu untuk 10 tahun. Lu mengatakan bahwa mungkin karena pelanggarannya sebagai wisatawan juga menunjukkan sikap tidak hormat pada Partai Komunis Tiongkok.

Hampir satu dari 10 wisatawan internasional secara global sekarang adalah warga Tiongkok, dan jumlah wisatawan Tiongkok bepergian ke luar negeri untuk berlibur diduga akan meningkat dua kali lipat dalam lima tahun mendatang.