Embrio Ayam dengan Moncong Dinosaurus

By , Rabu, 13 Mei 2015 | 12:55 WIB

65 juta tahun lalu, dinosaurus punah dari Bumi. Kepunahannya tak serta-merta menghapus jejak keberadaan binatang itu, tapi menyisakan apa yang disebut para ilmuwan sebagai “avian birds”. Berdasarkan penelitian-penelitian yang pernah dilakukan, mereka percaya bahwa burung yang hidup sekarang merupakan hasil evolusi dari dinosaurus: struktur paruh burung menggantikan fungsi tangan pada dinousaurus untuk menggenggam makanan, menjadikannya semacam pinset untuk menjepit mangsa. Sementara tangan dinosaurus berevolusi menjadi sayap pada burung.

Bhart-Anjan Bhullar, seorang ahli paleontologi dan pengembangan biologis dari Yale University, mengatakan bahwa kini ada sedikitnya 10 sampai 20ribu spesies burung yang hidup. “Dengan begitu kita masih dapat mengatakan bahwa sekarang ini masih termasuk Era Dinosaurus,” jelasnya, seperti yang dikutip Live Science (12/5).

Bentuk paruh dalam embrio ayam yang diulik ilmuwan sehingga menyerupai moncong dinosaurus. (Bhart-Anjan S. Bhullar/via Live Science)

Bhart-Anjan bersama timnya di Harvard University kemudian melakukan suatu eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana paruh berevolusi. Mereka berhasil mengembalikan bentuk moncong dinosaurus pada embrio ayam, menggantikan bentuk paruh aslinya. Bentuk moncong menyerupai moncong yang Velociraptor dan Archaeopteryx. Namun, embrio tersebut tidak dibiarkan menetas. “Kami tidak bermaksud menghasilkan spesies ayam-dinosaurus, hanya tertarik pada proses evolusi paruh,” tutup Bhullar.