Berdirinya Pepustakaan Nasional pada 17 Mei 1980 silam menjadi salah satu alasan dirayakannya Hari Buku Nasional.
Ada yang spesial dengan 17 Mei. Tepat pada hari itu, Indonesia merayakan Hari Buku Nasional. Dipilihnya 17 Mei karena bertepatan dengan tanggal berdirinya Perpustakaan Nasional tahun 1980 silam.
Kala itu, Menteri Pendidikan Nasional Indonesia Abdul Malik Fajar-lah yang meresmikan Perpustakaan Nasional. Bagaimana akhirnya Hari Buku Nasional tercetuskan? Para pencinta buku mengharapkan dengan Hari Buku Nasional dapat meningkatkan minat membaca warga Indonesia.
Sebuah ungkapan menarik tentang buku diperkenalkan oleh Marcus Tullius Cicero, ”A room without book is like body without soul.” Buku menjadi begitu penting sehingga jika dianalogikan, sebuah ruangan tanpa buku layaknya tubuh tanpa jiwa.
Anda juga pasti terbiasa dengan ungkapan buku adalah jendela dunia, bukan? Melalui buku beragam pengetahuan, kisah menarik, bahkan sejarah dapat ditemui. Sayangnya, keberadaan buku kini mulai tergeser dengan perkembangan zaman.
E-book yang lebih praktis karena dapat diakses melalui gawai mulai menyingkirkan eksistensi buku. Meski demikian, membaca buku selalu memberikan pengalaman menarik. Begitu menyenangkan untuk menebak apa yang akan tertulis pada lembaran-lembaran selanjutnya. Selamat Hari Buku Nasional, budayakan membaca untuk membuka wawasan!