IPA Convex Ke-39: Percepat Langkah Produksi Migas di Indonesia

By , Rabu, 20 Mei 2015 | 21:30 WIB

Pemukulan gong oleh Indroyono Susilo, Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman Indonesia menandakan bahwa IPA Convex (Convention & Exhibition) yang ke-39 telah resmi dibuka hari ini Rabu, 20 Mei 2015. Forum dan pameran yang akan berlangsung selama tiga hari, 20-22 Mei 2015 di Jakarta Convention Center akan menghadirkan ragam diskusi menarik terkait krisis energi di Indonesia.

Craig Stewart selaku Presiden IPA menyambut hangat kehadiran dan antusiasme para industri dan stakeholder dari berbagai negara untuk bersama-sama mengantisipasi krisis energi di Indonesia. “Selama tiga hari, melalui acara ini kita akan bekerjasama mencari solusi untuk mengantisipasi krisis energi sekaligus merevitalisasi industri minyak dan gas khususnya di Indonesia.” Jelas Craig Stewart dalam sambutannya.

Mengalami peningkatan dari tahun lalu, lebih dari 220 exhibitor dan partisipan turut serta menyukseskan rangkaian acara ini. “Harga minyak sedang turun, tetapi peserta masih berkenan untuk hadir, artinya dunia masih menanamkan kepercayaan. Kesempatan ini harus kita gunakan sebagai alat reformasi struktural untuk memperkuat perekonomian jangka panjang.” Ungkap Sudirman Said, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.

Anjloknya minyak merupakan sebuah tamparan bagi negara untuk bangkit dari keterpurukannya sejak tahun 1998. Dalam kesempatan ini Menteri ESDM menyerahkan 42 perizinan 42 industri migas kepada Franky Sibarani, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Sudirman menambahkan bahwa proses perizinan yang selama ini dianggap rumit kiini tengah mejalani tahap penyederhanaan, “Ini untuk mempercepat kerja migas, sehingga produksi terjaga dan eksplorasi dapat ditingkatkan.” Tambahnya.

Indroyono Susilo mewakili Presiden RI Joko Widodo mengapresiasi langkah tersebut. Upaya untuk menambah cadangan migas harus segera dilaksanakan, di tahun ini target produksi migas masih jauh dari harapan. Mulai dari pembangkit listrik dan penemuan cadangan energi untuk jangka panjang. “Migas merupakan alat pengendali pertumbuhan ekonomi. Melalui diskusi selama tiga hari mendatang, bersama kita percepat kegiatan migas dari hulu sampai hilir.” Ungkapnya.