Hubungan Gagal Jantung dengan Gejala Depresi

By , Sabtu, 23 Mei 2015 | 21:45 WIB

Pasien yang mengalami gagal jantung harus menjalani pemeriksaan untuk mengetahui gejala depresi dan harus diberi bimbingan, kata para ilmuwan.

Kesimpulan diambil berdasarkan penelitian di Inggris dan hasilnya dipaparkan di Masyarakat Kardiologi Eropa.

Ketua tim peneliti, Prof John Cleland yang berdinas di Imperial College London dan Universitas Hull, menyebut gagal jantung sebagai "epidemik modern" yang diderita sekitar 900.000 orang di seluruh Inggris.

Meskipun tersedia obat-obatan lebih baik dan prosedur lebih baik pula, sejauh ini penyakit itu tidak bisa disembuhkan.

"Sebagai spesialis jantung, kami memusatkan diri dalam usaha mencari obat, alat dan prosedur operasi," kata

"Itu semua berhasil tetapi tidak semaksimum yang kita kehendaki. Jadi kami memutuskan untuk mundur sejenak dan melihat gambaran yang lebih luas."

Pemeriksaan untuk mengetahui gejala-gejala depresi, kata tim ilmuwan, penting dilakukan sebab pasien gagal jantung yang mengalami depresi berisiko meninggal dunia dalam waktu satu tahun.

Meskipun banyak faktor yang bisa mempengaruhi kematian itu, termasuk keparahan penyakit, para peneliti yakin bahwa mengendalikan depresi penting dilakukan. Di Inggris, pasien dapat meminta bantuan perawat spesialis dan dokter.