Para peneliti menyatakan disleksia, atau kesulitan belajar karena ketidakmampuan membaca secara cepat dan tepat, tidak berkaitan dengan penglihatan mata.
Sebuah tim ahli dari Universitas di Bristol dan Newcastle, Inggris, melakukan uji penglihatan mata atas lebih dari 5.800 anak dan tidak menemukan perbedaan daya penglihatan dengan anak-anak yang menderita disleksia.
Temuan ini meningkatkan keraguan atas kegunaan lapisan atau lensa mata berwarna untuk membantu anak-anak disleksia saat membaca.
Salah seorang penulis laporan penelitian, Dr Alexandra Creavin dari Universitas Bristol, mengatakan penglihatan mata 'amat kecil kemungkinannya' menjadi penyebab dalam masalah membaca tersebut.
Penelitian ini berlangsung dalam waktu panjang di kawasan Bristol, Inggris barat, dengan menelusuri kesehatan lebih dari 14.000 anak-anak sejak tahun 1990-an.
Sekitar 3% anak-anak itu menderita disleksia yang serius dan para peneliti kemudian menggunakan pengkajian penglihatan mata atas anak disleksia dan yang tidak menderita disleksia.
Anak-anak dengan disleksia, menurut penelitian, tidak lebih kecil dan juga tidak lebih besar kemungkinannya memiliki masalah daya penglihatan seperti rabun pendek, rabun jauh, maupun kesulitan untuk memfokuskan obyek pandangan.
Dr Creavin menambahkan penelitian memperlihatkan bahwa diperlukan petunjuk yang lebih tepat yang dilandasi bukti kepada orang tua untuk membantu anak-anak mereka.
Bagaimanapun, Kate Saunders dari Asosiasi Disleksia Inggris, menegaskan bahwa beberapa laporan memperlihatkan anak-anak maupun orang dewasa 'mendapat keuntungan' dengan menggunakan lensa atau lapisan berwarna.
Dia mengatakan uji membaca memperlihatkan lapisan berwarna bisa membantu penderita disleksia.