Ramadi Akan Direbut Balik dari ISIS

By , Rabu, 27 Mei 2015 | 10:00 WIB

Pasukan pemerintah Irak secara resmi memulai operasi untuk mengusir kelompok yang menamakan diri sebagai ISIS dari Provinsi Anbar.

Pengumuman ini dilakukan oleh juru bicara kelompok milisi sukarelawan Syiah yang diberi nama al-Hashd al-Shaabi yang bisa diartikan sebagai Mobilisasi Rakyat.Menurutnya, operasi akan mengerahkan tentara dan milisi bergerak ke selatan dari Provinsi Salahuddin dan memotong kekuatan kelompok ISIS di Ramadi.

Departemen Pertahanan Amerika Serikat mengatakan tentara Irak dan milisi Syiah sudah melakukan pengintaian di dekat Ramadi.

Kota ini jatuh ke tangan kelompok ISIS awal bulan ini sesudah pasukan Irak mundur dari sana.

Sejak itu, pasukan pemerintah menyusun kekuatan untuk serangan balasan dan sudah merebut kembali daerah di sebelah timur Tamadi dalam beberapa hari belakangan.

Amerika Serikat menyambut baik operasi dan wakil presiden Joe Biden menjanjikan dukungan penuh Amerika, demikian menurut koresponden BBC Jonathan Marcus.Namun Washington tetap resah mengenai peran penting kelompok milisi Syiah, yang didukung oleh Iran.

!break!

Senjata Baru

Juru bicara Mobilisasi Rakyat, Ahmed al-Assadi, menyatakan operasi tak akan berlangsung lama dan senjata baru akan digunakan dalam pertempuran yang akan membuat 'musuh terkejut'.

Secara terpisah, Assadi menyatakan kepada kantor berita AFP bahwa gabungan pasukan dan milisi akan bergerak ke padang pasir di timur laut Ramadi, sebelum mengitarinya dan bersiap untuk mengambil alih.

Dalam wawancara dengan BBC, Hari Senin (25/05), Perdana Menteri Irak Heider al-Abadi mengatakan bahwa Ramadi akan direbut 'dalam beberapa hari'.Abadi juga membela keputusan 1.500 orang tentara yang dilaporkan telah mengungsi dari kota Ramadi ketika menghadapi serangan dari sekitar 150 orang militan ISIS.

Ia menjelaskan bahwa pasukan amat terganggu oleh taktik serangan mengejutkan dari kelompok ISIS, dan mereka tidak kehilangan semangat bertempur, sebagaimana dituduhkan Menteri Pertahanan AS, Ashton Carter."Saya yakin, Carter telah diberi informasi yang keliru."

"Mereka memiliki semangat berperang, tetapi ketika menghadapi serangan gencar ISIS dari mana-mana ... dengan truk penuh bahan peledak, efeknya seperti serangan bom nuklir mini -ini memberi dampak yang amat sangat buruk terhadap pasukan kami," katanya.

Pusat Kekuatan Sunni

ISIS merebut wilayah Ramadi yang terletak 100 kilometer ibukota Baghdad, bersama dengan kota tetangganya Falluja dan sebagian Provinsi Anbar.Provinsi Anbar yang didominiasi Sunni ini meliputi wilayah yang luas di Irak, mulai dari Baghdad hingga perbatasan Suriah, dan di sana terhadap beberapa jalan penting yang menghubungkan Irak dengan Suriah dan Yordania.

Amerika Serikat mendesak pemerintah Irak agar tak mengirim milisi Syiah ke Anbar, karena berpeluang membuat penduduk Sunni Anbar untuk berpihak kepada ISIS.Namun sesudah ISIS sepenuhnya menguasai ibu kota provinsi, kelompok al-Hashd al-Shaabi dikerahkan dan hari Sabtu lalu, mereka merebut kembali kota Husayba di timur Ramadi.