Menurut hasil penelitian yang baru-baru ini dilakukan di Northwestern, kemampuan analogi atau kemampuan untuk melihat persamaan dan perbedaan dari dua benda atau lebih- sudah dimiliki manusia sejak masih bayi.
Tes analogi merupakan tes yang kerap diberikan untuk menguji tingkat kecerdasan primata sehingga dengan hasil penelitian terbaru ini, membantu menegaskan kecerdasan analogi yang manusia miliki jauh lebih baik dari primata-primata lain.
“Penelitian ini juga mengungkap bahwa kemampuan berkomunikasi tidakdiperlukan untuk uji analogi,” tambah ketua penelitian Alissa Ferry.
Pada penelitian itu, mereka memberi dua boneka yang sama untuk diperlihatkan kepada bayi-bayi berumur 7 bulan. Kemudian memperlihatkan dua boneka berbeda setelahnya. Hasilnya, bayi yang sebelumnya telah melihat dua boneka kembar akan mengamati dua boneka berbeda dengan waktu yang lebih lama, menandakan sang bayi menangkap perbedaan dari dua boneka sebelumnya.
Hal yang demikian juga terjadi pada saat sang bayi pertama-tama diperlihatkan dua boneka berbeda, kemudian dua boneka kembar setelahnya.
Pola yang sama terus terjadi, sehingga peneliti mengambil kesimpulan bahwa bayi sudah memiliki kemampuan menalar atau berpikir analogi setelah melakukan sembilan kali uji coba. Itu membuktikan bahwa bayi manusia jauh lebih pintar dalam analogika dibanding jenis primata lain, contohnya pada babon yang memerlukan uji coba hingga 15.000 kali, seperti yang dikatakan co-author penelitian, Dedre Gentner.