Mengapa Kita Merinding dan Menggigil Saat Kedinginan?

By , Rabu, 27 Mei 2015 | 15:30 WIB

Manusia adalah makhluk homeotermik, yaitu mampu menjaga suhu tubuh secara konstan dalam temperatur lingkungan yang beragam. Untuk menjaga suhu tubuh, terdapat  proses pengaturan keseimbangan antara mekanisme pembuatan panas serta penghilangan panas agar suhu tubuh menjadi konstan.

Rata-rata suhu tubuh manusia normal adalah 36,7 derajat Celsius, namun hal ini tergantung pada banyak faktor. Sifat panas adalah mengalir dari suhu tinggi ke suhu yang rendah. Jika kita duduk di lantai yang dingin, maka panas akan mengalir ke lantai. Demikian pula jika udara di luar dingin.

Panas akan pergi dari tubuh kita jika kita tak mencegahnya dengan menggunakan pakaian penghangat misalnya. Saat kita kedinginan, tubuh memberikan banyak reaksi. Beberapa hormon seperti epinefrina dan tiroid dilepaskan untuk meningkatkan laju metabolisme dengan memicu pemecahan lemak. Vasokonstriksi atau pengecilan pembuluh di kulit juga terjadi, agar panas yang terlepas semakin kecil jumlahnya.  

Selain itu, Merinding saat dingin adalah salah satu cara tubuh untuk mencegah menghilangnya panas. Piloerection, tegaknya rambut-rambut halus pada kulit, adalah sisa warisan manusia saat sekujur tubuhnya masih dipenuhi rambut yang lebih lebat. Rambut yang berdiri ini akan memerangkap udara dan menjaga panas agar tak hilang dari tubuh.

Tak hanya kulit, otot rangka juga bereaksi dengan melakukan kontraksi ritmis yang kita kenal dengan reaksi menggigil. Inilah salah satu cara tubuh untuk memeroduksi panas.