Kisah Tergelincirnya Garuda Indonesia di Makassar

By , Selasa, 2 Juni 2015 | 22:15 WIB

Salah seorang penumpang Garuda Indonesia GA 618 menceritakan detik-detik sebelum insiden pesawat tergelincir keluar landasan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, Selasa (2/6).

Enggar Paramita, penumpang itu, mengatakan bahwa suasana di kabin penumpang tetap tenang, tidak terjadi kepanikan saat pesawat mendarat disertai benturan keras.

Pesawat Boeing 737-800 itu berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 11.00 WIB. Menurut dia, setelah lepas landas, perjalanan pesawat tujuan Makassar itu lancar, tidak ada hambatan. Cuaca tampak cerah.

Namun, begitu pesawat memasuki kawasan Makassar, cuaca mendung dan disusul hujan lebat. "Dari kaca tidak terlihat apa-apa," kata Enggar, Selasa sore. (Baca juga Kronologi Pesawat Garuda yang Tergelincir di Hasanuddin)

Dalam kondisi hujan deras, sekitar pukul 14.35 Wita, pilot berusaha mendaratkan pesawat. Proses mendarat pun terasa tidak mulus, dan terjadi benturan keras. Dia mengatakan, penyebabnya belum diketahui. "Tidak lama kemudian terjadi pengereman parah sampai terlihat ada asap," ucapnya.

Enggar merasakan pesawat seperti kehilangan arah dan miring. "Rasanya kayak terpelanting sesudah mendarat, sempat terayun-ayun sebelum akhirnya berhenti," kata dia.

Saat ditengok, sebagian roda pesawat ternyata sudah berada di luar landasan, tepatnya di atas rumput.

"Awak kabin meminta penumpang tetap tenang, duduk, dan memakai sabuk pengaman," ujarnya. Awak kabin juga meminta penumpang untuk tidak menyalakan ponsel.

Para awak kabin memastikan bahwa kondisi masih terkendali. Tidak lama kemudian, mesin pesawat mati.

Penumpang harus menunggu sekitar 45 menit di dalam pesawat sampai petugas evakuasi datang. Dalam kondisi hujan, penumpang akhirnya berhasil dievakuasi menggunakan bus. Mereka turun dengan tetap menggunakan tangga pesawat.

"Semua penumpang duduk super-tenang meski sempat kegerahan. Itulah salah satu yang membuat evakuasi berjalan smooth," kata dia.

Setelah itu, penumpang dikumpulkan di dalam satu ruangan. Para penumpang diberi minuman dan makanan sambil menunggu barang-barang yang ada di bagasi dikeluarkan. "Sekitar pukul 17.10 Wita, semuanya beres," kata Enggar.