Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa status Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, ditingkatkan menjadi Awas.
Peningkatan status itu merupakan rekomendasi Badan Geologi pada BNPB setelah dilakukan pengamatan pada peningkatan aktivitas gunung tersebut. Sutopo menjelaskan, aktivitas vulkanik Gunung Sinabung dalam dua hari terakhir terus meningkat secara tajam. Volume kubah lava juga meningkat menjadi lebih dari tiga juta meter kubik dan labil.
"Kondisi ini berpotensi terjadi guguran kubah yang diikuti awan panas guguran ke Selatan dan Tenggara sejauh sekitar 7 km dari puncak kawah," kata Sutopo, dalam pernyataan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (3/6).
Badan Geologi telah melaporkan peningkatan status awas Gunung Sinabung kepada Kepala BNPB, Syamsul Maarif, pada Selasa (2/6) pukul 23.00 WIB. Dalam laporannya, ada juga rekomendasi agar masyarakat yang bermukim di radius 7 kilometer agar dievakuasi ke lokasi yang lebih aman.
Warga di tujuh desa dan satu dusun direkomendasikan untuk direlokasi, yaitu warga Desa Sukameriah, Desa Berkerah, Desa Simacem, Desa Gurukinayan, Desa Kotatonggsa, Desa Berastepu, Desa Gamber dan Dusun Sibintun.
Selain itu, ada juga rekomendasi agar dilakukan penutupan jalan jika terjadi peningkatan ancaman bahaya seperti aktivitas awan panas guguran. Jalan-jalan yang direkomendasikan untuk ditutup adalah Jalan Raya Simpang Gurukinayan-Simpang Sibitun, Jembatan Lau Bunaken Tigapancur-Ojolali, Tigapancur, Simpang Bagading dan Perjumaan Tigabogor.
Saat ini, kata Sutopo, Kepala BNPB telah berkoordinasi dengan Bupati Karo agar memerintahkan Kepala BPBD Karo dibantu TNI, Polri dan unsur lain untuk mengantisipasi kenaikan status awas Gunung Sinabung.
Gunung Sinabung terus bergolak secara fluktuatif sejak meletus pada 15 September 2013 hingga saat ini. Status awas pada Gunung Sinabung pernah diberlakukan sejak 23 September 2013 hingga 8 April 2014. Setelah itu status turun menjadi Siaga.
"Tidak diketahui sampai kapan erupsi Gunung Sinabung ini akan berhenti. Fenomena ini mirip dengan Gunung Unzen di Jepang yang erupsi berlangsung selama lima tahun setelah 200 tahun tidak erupsi," ungkap Sutopo.