Toko Barang Antik Ini Klaim Simpan Celana Dalam Sutra Istri Hitler

By , Rabu, 3 Juni 2015 | 11:30 WIB

Sebuah toko barang antik di sebuah kota kecil Elmore, negara bagian Ohio, AS membuat kehebohan setelah mengklaim memiliki celana dalam sutra milik istri Adolf Hitler, Eva Braun.

Meski banyak pertanyaan seputar keaslian benda itu, namun harga 7.500 dolar AS atau sekitar Rp 99 juta yang dipatok toko itu menunjukkan kemungkinan bahwa barang itu asli sangat besar.

Klaim keaslian celana dalam itu tak hanya disampaikan pemilik toko barang antik Mantiques, namun juga diklaim seorang pensiunan mayor angkatan udara AS yang menjual benda itu ke Mantiques.

Pensiunan berusia 84 tahun itu menceritakan kisah pakaian dalam Nazi itu dengan sangat meyakinkan sehingga hampir semua orang menganggap kisah itu benar-benar nyata.

Saat ini, pakaian dalam itu menjadi milik Ernie Scarango pemilik Mantiques, sebuah toko yang menyediakan benda-benda yang berhubungan dengan dunia pria.

Scarango mendengar penjualan pernak pernik Nazi sebelum dia membuka tokonya. Saat dia melihat celana dalam berwarna persik dengan inisial "EB' dia melihat cara untuk menarik pelanggan ke tokonya yang terletak di antara kota Cleveland dan Toledo.

Kepada harian The Daily Beast, Scarango mengatakan dia membeli celana dalam antik itu dari Charles Snyder, seorang pensiunan mayor angkatan udara AS yang pernah bertugas dalam perang Korea dan Vietnam.

Lalu dari mana Snyder mendapatkan celana dalam yang diklaim milik Eva Braun itu? Dia mengatakan mendapatkan benda itu dari seorang tentara AS yang terlibat dalam perebutan Berchtesgaden, kota di pegunungan Alpen tempat kediaman Hitler berada, pada 1945.

Tentara itu, Letnan Satu DC Watts mengirim celana dalam itu bersama puluhan jenis garmen lainnya ke Amerika Serikat. Demikian pengakuan Snyder.

Snyder mengklaim dia mengetahui "harta karun" Watts itu di sebuah gudang di Carolina Utara sekitar 20 tahun lalu. Lalu dia membeli semua barang milik Watts dengan harga 3 juta dolar AS.

"Saya bahkan tak menanyakan nama lengkapnya (Watts). Saya hanya tertarik untuk memiliki koleksi langkanya itu," ujar Snyder.

"Saya seorang ahli. Saya menuliskan sertifikat keaslian benda-benda itu yang memuaskan pelanggan saya," tambah dia.

Kini, Scarango mengandalkan kisah Snyder dan sertifikat keaslian celana dalam itu bisa membuat bisnis toko antiknya meningkat. Dia bahkan yakin harga yang dipatoknya sesuai dengan keaslian benda itu.

"Benda ini adalah benda kelas satu. Kainnya, sulamannya dan tulisan hurufnya. Tak semua orang bisa memiliki celana dalam Eva Braun," kata Scarango.