Jumlah perokok di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Tak terkecuali jumlah perokok usia muda. Berdasarkan data terakhir Riset Kesehatan Dasar 2013, perokok aktif mulai dari usia 10 tahun ke atas berjumlah 58.750.592 orang.
"Ini jumlahnya lebih dari sepuluh kali lipat seluruh penduduk Singapura," ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama melalui pesan singkat, Senin (1/5). (Baca juga Merokok Juga Berdampak Buruk bagi Perekonomian Keluarga)
Jumlah tersebut terdiri dari 56.860.457 perokok laki-laki dan 1.890.135 perokok perempuan. Hasil penelitian pun menunjukkan, setiap hari ada 616.881.205 batang di Indonesia atau 225.161.640.007 batang rokok dibakar setiap tahunnya. Jika harga 1 batang rokok Rp 1.000, maka uang yang dikeluarkan lebih dari 225 triliun Rupiah. (Baca juga Rokok Sama Bahayanya dengan Polusi Udara)
"Padahal diketahui bahwa asap rokok mengandung sekitar 4.000 bahan kimia, dan berhubungan dengan sedikitnya 25 penyakit di tubuh manusia," terang Tjandra. Ia juga mengungkapkan, dengan banyaknya perokok aktif, maka ada jutaan perokok pasif mulai dari anak-anak hingga dewasa. (Baca juga Anda Perokok? Waspadai Penipisan Korteks Otak)
Untuk mencegah perokok baru, semua bungkus rokok kini telah diberi gambar peringatan kesehatan. Perokok pasif pun dilindungi dengan adanya Kawasan Tanpa asap Rokok (KTR) di tempat-tempat umum. Namun, hingga kini Indonesia belum meratifikasi Framework Convention on Tobacco Control (FCTC).