Keberagaman Hiu dan Pari

By , Kamis, 4 Juni 2015 | 11:35 WIB

Hiu dan ikan pari adalah hewan laut yang paling banyak disalahpahami, dan jangan salah, hiu dan ikan pari ini amat beragam.

Hiu dan sepupu dekatnya, ikan pari telah berevolusi selama 400 juta tahun dan kini ada sekitar 510 spesies hiu dan 650 spesies ikan pari.

Namun kita hanya sedikit saja tahu mengenai hewan misterius yang gemar bersembunyi ini.

Jelajahi keragaman yang menakjubkan dari hiu dan ikan pari, beberapa di antaranya pasti belum pernah Anda dengar, pada gambar-gambar ini.

Hiu kepala martil bergerigi (Sphyrna lewini) sering berenang sendiri, tapi sekelompok besar hewan berkepala unik ini terlihat berkumpul di gunung bawah laut, di mana mereka melakukan “tarian pergaulan” sementara hiu betina menempati posisi di tengah-tengah lingkaran.

Ikan pari mobula, seperti yang ada di foto di Meksiko ini, dikenal karena kemampuannya melakukan lompatan akrobatik keluar air yang memesona ini, terkadang bisa mencapai ketinggian tiga meter ke udara, menimbulkan suara percikan keras ketika jatuh kembali ke air.

Tontonan hebat terjadi ketika sekelompok besar ikan pari mobula (Mobula munkiana) berkumpul untuk kawin. Namun, hingga kini tak ada yang tahu pasti alasan ikan pari meloncat seperti itu.

Hiu Port Jackson (Heterodontus portjacksoni) berpenampilan prahistoris dan aneh ini ditemukan di sekitar pantai Australia bagian selatan, timur dan barat. Giginya kecil dan menonjol ke depan, rata dan lebar di belakang untuk menghancurkan cangkang mangsanya. Yang betina menghasilkan telur berbentuk spiral bercangkang cokelat dengan panjang sekitar 15cm.

Hiu paling ikonik, hiu putih besar (Carcharadon carcharias) adalah pemangsa yang tak ada tandingannya tetapi memiliki sisi kehidupan sosial yang tak banyak diketahui. Sekelompok hiu jenis ini berkumpul dan menggunakan bahasa tubuh untuk berkomunikasi satu sama lain, menyelesaikan pertikaian seputar dominasi satu sama lain.

Namun ketika berburu mangsa, kecepatan mereka amat mengesankan–sekitar 32 kilometer per jam–dan terkadang melompat keluar air untuk menangkap anjing laut. Elemen kejutan merupakan bagian penting dari strategi berburu hiu ini, berenang dari bawah untuk mengejutkan mangsanya. Hiu putih besar mungkin salah satu hiu yang paling ditakuti, tetapi jarang menyerang manusia.

Hiu berjumbai yang misterius (Chlamydoselachus anguineus) tinggal di dasar laut dalam, dan mendapat namanya dari insang yang mirip jumbai. Hewan aneh ini bertubuh seperti ular, tapi hanya tumbuh sepanjang dua meter saja.

Hiu samudra sirip putih (Carcharhinus longimanus) dikenali dari siripnya yang panjang dan lebar. Hewan pemangsa ini memiliki rahang yang amat kuat untuk mencengkram mangsa, dan gigi seperti gergaji di rahang atas untuk menggigit badan mangsanya. Hiu samudra sirip putih bisa tumbuh sepanjang empat meter, dan ditemukan di perairan tropis dan subtropis di seluruh dunia, dan bisa berbahaya bagi manusia.

Hiu wobbegong berumbai yang unik ini (Eurcrossorhinus dasypogon) ditemukan di sekitar Australia utara, Indonesia dan Papua New Guinea. Belang di tubuhnya yang tak biasa, membuatnya mampu menyamar dan dengan cepat menangkap mangsanya yang tak curiga. Rumbai “jenggot”-nya berfungsi sebagai umpan, karena mirip dengan hewan laut kecil yang mendatangkan mangsa si hiu mendekat ke mulutnya.

Hiu penebah bermata besar (Alopias superciliosus) diyakini tak berbahaya bagi manusia. Bola matanya yang besar mudah dikenali, berada di atas kepalanya dan bisa disesuaikan untuk menolongnya menemukan mangsa yang membayang di permukaan air.

Hiu bengkak mendapat nama dari kemampuannya, ketika terancam, untuk menelan air dengan volume besar atau udara yang membuat tubuhnya membengkak dua kali lipat dari ukuran normal sehingga membuat pemangsa mengurungkan niat. Hiu yang luar biasa ini juga mampu memancarkan cahaya–mereka menyerap cahaya dari bulan dan memancarkannya dengan warna berbeda. Di mata sesama hiu bengkak (Cephaloscyllium ventriosum), mereka berwarna hijau terang, dan ini bisa membantu mereka dalam menemukan calon pasangannya.

Hiu bergigi compang-camping ini (Carcharias taurus) juga dikenal sebagai hiu perawat abu-abu atau hiu harimau pasir. Panjangnya bisa mencapai tiga meter dan giginya yang tampak compang-camping, terdiri dari gigi besar yang dipisahkan oleh gigi-gigi yang lebih kecil sehingga membuatnya tampak kejam. Agar bisa mengambang, mereka menelan air dari permukaan dan menahannya di perut. Mereka pernah diketahui menyerang manusia, tetapi biasanya hanya apabila diusik.