Di tahun 2006 silam, danau glasial di Greendland mengalami kekeringan. Sebanyak 12 miliar galon air di danau itu terkuras habis hanya dalam waktu dua jam. Menurut laporan studi yang dilansir dua tahun lalu, fenomena aneh itu terjadi dikarenakan adanya retakan hidro atau patahan yang terbentuk di dasar danau, yang mengalirkan air es di danau menuju lapisan terbawah.
Apa yang menyebabkan retakan di dasar danau itu terbentuk?
Dalam studi yang hari ini dilansir jurnal Nature, peneliti telah menemukan sebab terbentuknya retakan itu: adanya tekanan yang berasal dari pergerakan lapisan es. Pergerakan lapisan dipicu dari tetesan air es itu sendiri.
Pada dasarnya, danau-danau es di Greenland akan mengalami kekeringan secara bertahap jika terdapat rute air dangkal yang mengalirkan isinya ke glasier lain yang permanen. Namun, yang terjadi belakangan ini adalah sebanyak 13 persen dari total volume danau-danau di Greenland surut, hanya dalam waktu 24 jam.
Menurut Laura Stevens, seorang ahli glasier dari Massachussetts Institute of Technology, fenomena itu memperlihatkan bahwa danau es di Greenland bisa segera mengalami kekeringan dalam skala besar. “Dilihat dari gambar yang berhasil direkam satelit, danau itu ada di hari ini, namun keesokannya danau itu sudah menghilang,” jelasnya.
Meski peneliti telah menemukan penyebab kekeringan danau es di Greenland, faktor yang memicu terjadinya retakan itu masih perlu diteliti lebih jauh. Tak hanya itu, penelitian lebih jauh terkait penyebab terjadinya retakan aliran es juga akan membantu para ilmuwan memahami seberapa cepat lapisan es di Greenland akan mencair di musim panas.