Perawatan kecantikan "filler" termasuk populer karena efektif mengembalikan kondisi kulit yang mulai kendur dan cekung tanpa operasi. Meski begitu, waspadai efek samping prosedur ini.
Bahan yang disuntikkan dalam prosedur filler adalah asam hialuronat yang bisa memberikan volume. Tetapi, jika bahan tersebut masuk ke pembuluh darah bisa menyebabkan stroke, kebutaan, atau merusak kulit.
"Suntikan yang keliru itu bisa menghambat pembuluh darah dan menghentikan suplai darah ke jaringan," demikian peringatan dari lembaga Food and Drug Administration.
Suntikan filler hanya boleh dilakukan oleh tenaga kesehatan yang sudah mendapatkan pelatihan dan pengalaman, serta punya pengetahuan tentang anatomi di sekitar area injeksi. Area yang punya risiko terjadinya masalah antara lain kulit antara alis dan hidung (disebut glabella), di sekitar area hidung, jidat, dan di sekitar mata.
Hasil penelitian di Cleveland Clinic menemukan ada 61 laporan pasien yang mengalami efek samping serius dari prosuder filler wajah, termasuk jaringan yang mati di hidung.
Selain menggunakan asam hialuronat, ada juga produk filler yang memakai kalsium hydorxylapatite dan lemak yang diambil dari bagian lain tubuh. Namun injeksi lemak ini adalah yang paling banyak menyebabkan komplikasi kebutaan.